Dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Fahmi Mubarok, ST, MSc, PhD dinominasikan sebagai salah satu finalis dalam ajang European Inventor Award 2022.

Fahmi bersama mitra kolaborasinya, ahli material dari Spanyol, Nuria Espallargas, masuk nominasi finalis dalam ajang penghargaan tersebut berkat temuan pelapis keramik semprot yang dapat memperpanjang masa pakai komponen yang digunakan dalam industri.

"Temuan jenius karya Fahmi Mubarok dan Nuria Espallargas berhasil memecahkan masalah yang diyakini mustahil oleh para ahli di bidangnya. Mereka secara signifikan meningkatkan usia penggunaan dan daya tahan produk industri, sebuah aspek yang penting dalam ekonomi material," kata Presiden Kantor Paten Eropa António Campinos sebagaimana dikutip dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Pelapis keramik semprot yang dikembangkan oleh Fahmi dan Espallargas dinilai dapat memberikan perlindungan lebih baik pada komponen industri dari keausan dan paparan bahan kimia. Industri mobil dapat memanfaatkan penemuan baru itu dalam pembuatan rem mobil, truk, atau kereta api serta manufaktur kaca.

Baca juga: Konvoi kendaraan listrik Grab tandai kolaborasi ITS-BWI di Bali

Dalam keterangan tertulisnya, Fahmi menjelaskan bahwa penyemprotan termal jauh lebih murah daripada penggunaan ruang hampa, dan lebih mampu menjangkau obyek yang lebih luas untuk dilapisi.

Praktik penyemprotan termal sebelumnya dianggap mustahil diterapkan karena keramik lebih cenderung menguap daripada meleleh ketika dipanaskan dengan suhu tinggi. Kondisi itu memotivasi Fahmi dan Espallargas untuk menemukan solusi.

"Pada prinsipnya, material yang tidak memiliki titik leleh tidak dapat digunakan dalam penyemprotan termal. Hal ini membangkitkan keingintahuan saya. Saya pikir kita perlu mencari tahu bagaimana menyelesaikan ini," kata Espallargas.

Espallargas saat masih mengajar di Universitas Sains dan Teknologi Norwegia mengajak Fahmi Mubarok yang pada tahun 2010 sedang menyelesaikan pendidikan doktoral untuk berkolaborasi.

Dalam hal ini, Fahmi meneliti bagaimana silikon karbida, keramik, salah satu material sintetis yang paling keras, dapat digunakan dalam penyemprotan secara termal.

Baca juga: Mahasiswa ITS Surabaya rancang mobil listrik urban "i-Deora"

Setelah beberapa kali melakukan percobaan dan kesalahan, Fahmi dan Espallargas menyadari bahwa partikel silikon karbida harus dilindungi dengan sesuatu yang dapat memenuhi dua peran sekaligus.

"Saya menyadari bahwa senyawa tersebut harus mampu melindungi silikon karbida dari paparan suhu tinggi dan pada saat yang sama juga mengikat silikon karbida untuk membuat lapisan," kata Fahmi. 

Fahmi dan Espallargas masih nominasi finalis European Inventor Award 2022 kategori usaha kecil menengah, kategori penemu di lingkup perusahaan kecil dengan kurang dari 250 karyawan dan omset tahunan kurang dari 50 juta euro.

Pemenang penghargaan tersebut akan diumumkan secara virtual pada 21 Juni 2022.

Pewarta: Indriani

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022