Konvoi bebas polusi menggunakan armada kendaraan listrik Grab Indonesia menandai kolaborasi Intelligent Transport System (ITS) Indonesia dan World Resources Institute (WRI) Indonesia untuk mempercepat kebijakan transportasi rendah emisi di Provinsi Bali.

Presiden ITS Indonesia, William P. Sabandar di Nusa Dua-Bali, Minggu mengatakan ITS Indonesia sebagai platform pengembangan mobilitas cerdas, transportasi digital dan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia mendukung penuh pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

Sebagai langkah konkret mendukung hal tersebut, ITS Indonesia menggalang para anggotanya dan mitra untuk melaksanakan sejumlah inisiatif kolaborasi dalam rangka mendorong percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Bali.

Dalam kolaborasi ini terlibat anggota ITS Indonesia dan beberapa mitra, antara lain Grab Indonesia, Blue Bird, WRI Indonesia, Hyundai, Toyota Astra Motor, Gesits, VIAR, Honda Panasonic dan DEVA (Dewata Electric Vehicle Association).

Mereka ikut berkomitmen dan bersama-sama mewujudkan implementasi kendaraan listrik di Provinsi Bali melalui berbagai kegiatan yang memanfaatkan momentum pelaksanaan KTT G20 pada tahun 2022.

Baca juga: Menhub apresiasi kolaborasi dukung ekosistem kendaraan listrik di Bali

ITS Indonesia sebagai platform pengembangan smart mobility dan ekosistem kendaraan listrik untuk mendukung Pemerintah Provinsi Bali dan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dalam menyambut Presidensi G20 Indonesia di Bali. Pemanfaatan kendaraan listrik sekaligus menjadi contoh bagaimana kendaraan listrik dapat menjawab isu iklim dan lingkungan, khususnya transisi ke energi bersih yang menjadi salah satu topik pembahasan penting di Presidensi G20 Indonesia.

Nota Kesepahaman bertajuk "Kerja Sama Percepatan Kebijakan Transportasi Rendah Emisi di Provinsi Bali" antara ITS Indonesia dan WRI Indonesia akan mencakup riset dan pengembangan sumber daya terkait adopsi sistem transportasi rendah karbon, serta bahasan mengenai inkubator teknologi dan transportasi berkelanjutan di Indonesia, termasuk di Provinsi Bali.

Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi mengapresiasi pihak swasta yang turut mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik.

Sementara itu, President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengatakan kegiatan Presidensi G20 Indonesia menjadi momentum bersejarah dan merasa terhormat dapat menjadi bagian dari perhelatan ini.

"Kami siap mendukung Indonesia untuk melakukan lompatan besar dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik tanah air dan memperkuat komitmen ini bersama ITS dan WRI," katanya.

Baca juga: Menhub dorong perusahaan produksi kendaraan bermotor listrik

Ia mengatakan penggunaan kendaraan listrik Grab telah dimulai sejak 2019 dengan mengusung program #LangkahHijau dan saat ini kami mengoperasikan 8.500 unit kendaraan listrik di beberapa kota. 

Dengan armada kendaraan listriknya, kata dia, Grab berupaya untuk mengurangi sekitar 4.600 ton emisi karbon yang setara penyerapan CO2 dari 200 ribu pohon dalam setahun. Grab juga telah meluncurkan 20 titik Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di DKI Jakarta, dan tujuh titik SPBKLU di Provinsi Bali.
 
Country Director, World Resources Institute (WRI) Indonesia, Nirarta Samadhi mengatakan upaya mengurangi polusi udara dari sektor transportasi merupakan salah satu faktor pendorong kita beralih ke implementasi kendaraan listrik.

Ia mengatakan bersamaan dengan Presidensi G20 Indonesia di Bali, nota kesepahaman antara WRI Indonesia dan ITS Indonesia menunjukkan komitmen untuk melakukan riset dan diskusi serta menjalankan aksi nyata yang mendukung upaya pemerintah mengembangkan ekosistem kendaraan listrik.

"Kami juga berharap kolaborasi ini akan menunjukkan kesiapan Indonesia dalam menciptakan solusi pemanfaatan energi bersih dan pembangunan berkelanjutan," ujarnya.

 

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022