Denpasar (Antara Bali) - Kepolisain Kota Besar Denpasar, Bali, mendapatkan penghargaan dari kepolisian Jepang dan Jerman atas keberhasilannya mengungkap kasus kejahatan.

"Penghargaan ini kami terima dari kepolisian Jepang dan Jerman berkat keberhasilan kami dalam mengungkap dua kasus yang berkaitan dengan warga dua negara tersebut," kata Kapoltabes Denpasar Kombes I Gede Alit Widana di Denpasar, Jumat.

Dua kasus yang berhasil diungkap tersebut, kata Alit Widana adalah perampokan disertai pembunuhan terhadap turis Jepang Rikasano dan penangkapan buronan interpol Jerman Peter Ulrich yang diduga terlibat pembunuhan terhadap istrinya.

"Keberhasilan kami dalam mengungkap dua kasus tersebut tak terlepas dari kerja keras personel kami dan juga sebagai bukti bahwa kami benar-benar merespon setiap kasus yang terjadi dengan cepat," ujar mantan Kapolres Gianyar ini.

Selanjutnya Widana mengungkapkan, selama melakukan penyelidikan terhadap tewasnya Rikasano di kawasan Kuta beberapa waktu lalu, dia bersama personelnya bekerja keras siang dan malam, bahkan sampai subuh.

"Saya selalu memantau kerja tim yang melakukan penyelidikan dan tak jarang terjun ke lapangan untuk melacak siapa pelaku pembunuhan keji itu," ujarnya.

Selain itu, perwira kelahiran Kerambitan, Tabanan ini mengaku jika kasus pembunuhan turis negeri Sakura itu tak terungkap, maka yang menjadi taruhannya bukan saja jabatannya, melainkan citra Pulau Dewata atau Indonesia di mata dunia.

"Kami bersyukur, tak lebih dari sepekan, pelaku pembunuhan, yakni David Goltar Wicaksono akhirnya dapat kami ringkus di kampungnya di Malang, Jawa Timur," katanya.

Sementara penghargaan dari kepolisian Jerman diraihnya karena Poltabes Denpasar berhasil membekuk buronan interpol Jerman Peter Ulrich yang terlibat kasus pembunuhan terhadap istrinya.

"Peter Ulrich kami tangkap saat baru turun dari pesawat di Bandara Ngurah Rai, akhir Oktober 2009, meski dia sempat lolos di Singapura dan Jakarta," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2009