Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat mengajak akademisi dan masyarakat untuk bersama sama menjaga dan mengawasi pentingnya hak cipta dalam sebuah industri karya digital.
 
"Kali ini KPI bekerjasama dengan akademisi di Universitas Udayana terkait isu bagaimana perlindungan hak cipta bagi karya digital. Dan ini tujuannya kan resonansi lebih panjang tidak hanya simultan hari ini saja. Kenapa direksi program TV ada sederhana bahwa mereka sadari ini menjadi situasi yang harus mereka fokuskan," kata Komisioner KPI Pusat Yuliandre Darwis dalam sambutannya di Universitas Udayana, Rabu. 
 
Ia mengatakan di era digital saat ini banyak stasiun televisi yang mengambil tayangan dari media sosial seperti Youtube. Meski mengambil konten yang bersumber dari media sosial, sering ditemui stasiun televisi yang hanya menyebutkan sumber dari Youtube tanpa menyebutkan nama penciptanya.

Untuk itu, konten-konten di media sosial juga memiliki hak cipta yang perlu dilindungi.  
 
“Industri TV pun merasa ada konten mereka ada yang diambil oleh kanal Youtube yang seharusnya disebutkan sumbernya dari mana. Fenomena ini bergulir tanpa ada kepastian, mau kemana arah kebijakannya,” katanya.
 
Untuk itu, salah satu yang berperan menjaga intelektual properti, hak cipta adalah akademisi. Pihaknya juga ingin semua konten kreator yang menghasilkan karya mereka bisa dihargai.
 
"Tidak bisa semena mena (terhadap karya) itu adalah diri kita dan kita edit. Ini yang menjadi isu strategis, ada sistematika ketika masyarakat bingung mengadu kemana, sehingga ini yang menjadi bahasan kita," ucapnya.
 
Dalam menyiarkan konten yang bersumber dari media sosial tentu lembaga penyiaran harus berhati-hati. Stasiun televisi tetap harus menjalankan fungsi verifikasi secara ketat dalam menyikapi situasi ini.
 
Sementara itu, Rektor Universitas Udayana Prof. I Nyoman Gde Antara mengajak Universitas Udayana untuk menaruh perhatian pada perlindungan hak cipta konten penyiaran media sosial. 
 
Pihaknya berharap seminar ini memberikan manfaat bagi akademisi dan mahasiswa Universitas Udayana dalam perkembangan dunia penyiaran di Indonesia.
 
“Harapannya bisa berjalan baik, mendapatkan solusi. Kami berharap ini tidak akan berhenti sampai hari ini dengan KPI Pusat. Kami siap membantu dan membangun kerja sama lebih lanjut,” katanya.
 
 
 

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022