Denpasar (Antara Bali) - Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Sujaya mengatakan, program percepatan belajar atau "akselerasi'" pendidikan diberlakukan untuk seluruh SMP/SMA di Pulau Dewata pada 2013.
Sujaya, di Denpasar, Senin, mengatakan, tujuan diberlakukan seluruh Bali agar siswa yang memiliki prestasi akademis menonjol mendapat kesempatan yang sama dengan siswa di Denpasar bisa lebih cepat menyelesaikan pendidikan.
Sebelumnya program percepatan ini terdapat di SMAN 1 Denpasar dan SMPN 1 Denpasar. "Memang belakangan ini sejumlah sekolah sudah mulai menerapkan termasuk sekolah swasta," katanya. Program sekolah percepatan yang akan digulirkan tersebut diistilahkan dengan Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa (CI/BI).
Ia menambahkan, beberapa sudah diterapkan di sejumlah sekolah tingkat SMP dan SMA di Bali. Sujaya mengatakan, program ini awalnya diterapkan di SMAN 1 Denpasar sejak 2002 dibantu dari dana APBN sebesar Rp50 juta untuk 24 orang siswa kelas X. Untuk tahun ini bertambah menjadi 27 orang siswa.
Sedangkan di SMPN 1 Denpasar, program percepatan mulai dilaksanakan sejak 2004 dengan menggunakan dana APBN juga, besarnya Rp50 juta dengan jumlah siswa 32 orang kelas VII
"Pada tahun anggaran 2013 direncanakan dibantu lewat dana hibah melalui dana APBD Bali besarnya Rp25 juta untuk sekolah yang merencanakan rintisan CI/BI di setiap kabupaten/kota di Bali," katanya. Selain dana dari APBN, Pemprov Bali juga menyiapkan dana pendamping lewat APBD provinsi.
Ia menandaskan, setiap anak yang memiliki kecerdasan istimewa dan bakat istimewa ini harus tetap dilakukan seleksi ulang bahkan melibatkan tim evaluasi.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Sujaya, di Denpasar, Senin, mengatakan, tujuan diberlakukan seluruh Bali agar siswa yang memiliki prestasi akademis menonjol mendapat kesempatan yang sama dengan siswa di Denpasar bisa lebih cepat menyelesaikan pendidikan.
Sebelumnya program percepatan ini terdapat di SMAN 1 Denpasar dan SMPN 1 Denpasar. "Memang belakangan ini sejumlah sekolah sudah mulai menerapkan termasuk sekolah swasta," katanya. Program sekolah percepatan yang akan digulirkan tersebut diistilahkan dengan Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa (CI/BI).
Ia menambahkan, beberapa sudah diterapkan di sejumlah sekolah tingkat SMP dan SMA di Bali. Sujaya mengatakan, program ini awalnya diterapkan di SMAN 1 Denpasar sejak 2002 dibantu dari dana APBN sebesar Rp50 juta untuk 24 orang siswa kelas X. Untuk tahun ini bertambah menjadi 27 orang siswa.
Sedangkan di SMPN 1 Denpasar, program percepatan mulai dilaksanakan sejak 2004 dengan menggunakan dana APBN juga, besarnya Rp50 juta dengan jumlah siswa 32 orang kelas VII
"Pada tahun anggaran 2013 direncanakan dibantu lewat dana hibah melalui dana APBD Bali besarnya Rp25 juta untuk sekolah yang merencanakan rintisan CI/BI di setiap kabupaten/kota di Bali," katanya. Selain dana dari APBN, Pemprov Bali juga menyiapkan dana pendamping lewat APBD provinsi.
Ia menandaskan, setiap anak yang memiliki kecerdasan istimewa dan bakat istimewa ini harus tetap dilakukan seleksi ulang bahkan melibatkan tim evaluasi.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012