Pemerintah Kota Denpasar, Bali melakukan rapat koordinasi dengan Forum Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu Berbasis Desa Adat (Sipandu Beradat) menjelang Hari Raya Idul Fitri 2022 dan Presidensi G20 di Bali.
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara di sela rakor tersebut di Denpasar, Selasa, menyambut baik dilaksanakan acara tersebut, karena merupakan ajang peningkatan komunikasi dan optimalisasi dari bendesa adat dan pecalang, kepolisian, serta pihak terkait, dalam menjalankan fungsi pencegahan dini serta meyelesaikan masalah di tingkat desa adat.
“Sipandu Beradat Kota Denpasar diharapkan mampu menjaga stabilitas keamanan dan kenyamanan warganya, menjaga adat dan tradisi seni dan budaya, sehingga bisa menjadi cerminan Provinsi Bali secara keseluruhan, dan ini dapat menciptakan citra positif untuk terselenggaranya Presidensi KTT G20, serta menjaga situasi kondusif dan kelancaran arus mudik di Kota Denpasar,” ujar Jaya Negara.
Ia berharap Sipandu Beradat dapat dijadikan sebagai leading sektor dalam bidang keamanan lingkungan berbasis desa adat sehingga mampu memberikan rasa aman dan keyakinan, bahwa keamanan Denpasar menjadi jaminan bagi dunia internasional.
Baca juga: Kapolri kukuhkan Bantuan Keamanan Adat (Bankamda) dan Forum Sipanduberadat di Bali (video)
Sementara Kapolresta Denpasar AKBP Bambang Yugo Pamungkas memaparkan Forum Sipandu Beradat ini memiliki fungsi pre-emtif dan preventif. Dalam melaksanakan fungsi pre-emtif, Forum Sipandu Beradat memiliki tugas mengumpulkan data yang berpotensi memunculkan situasi gangguan ketertiban, ketentraman, keamanan, dan kerawanan sosial.
Begitu juga menerima laporan terjadinya potensi gangguan ketertiban, ketentraman, keamanan, dan kerawanan sosial; menganalisis data dan laporan mengenai potensi terjadinya gangguan ketertiban, ketentraman, keamanan, dan kerawanan sosial; melaporkan temuan/potensi gangguan ketertiban, ketentraman, keamanan, dan kerawanan sosial kepada pejabat yang berwenang.
Demikian juga dalam menjaga kenyamanan dan keamanan di desa-desa adat menjelang mudik lebaran, khususnya untuk rumah yang ditinggal selama mudik, serta menciptakan Kota Denpasar kondusif menyambut kegiatan internasional Presidensi G20.
.
Pada acara Rakor tersebut juga hadir Ketua Majelis Adat Kota Denpasar, Anak Agung Ketut Sudiana, Ketua Majelis Adat Kabupaten Badung Anak Agung Putu Sutarja, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Denpasar, AA Ngurah Gede Darma Putra Atmadja, dan 50 perwakilan desa adat serta jajaran Polresta Denpasar.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara di sela rakor tersebut di Denpasar, Selasa, menyambut baik dilaksanakan acara tersebut, karena merupakan ajang peningkatan komunikasi dan optimalisasi dari bendesa adat dan pecalang, kepolisian, serta pihak terkait, dalam menjalankan fungsi pencegahan dini serta meyelesaikan masalah di tingkat desa adat.
“Sipandu Beradat Kota Denpasar diharapkan mampu menjaga stabilitas keamanan dan kenyamanan warganya, menjaga adat dan tradisi seni dan budaya, sehingga bisa menjadi cerminan Provinsi Bali secara keseluruhan, dan ini dapat menciptakan citra positif untuk terselenggaranya Presidensi KTT G20, serta menjaga situasi kondusif dan kelancaran arus mudik di Kota Denpasar,” ujar Jaya Negara.
Ia berharap Sipandu Beradat dapat dijadikan sebagai leading sektor dalam bidang keamanan lingkungan berbasis desa adat sehingga mampu memberikan rasa aman dan keyakinan, bahwa keamanan Denpasar menjadi jaminan bagi dunia internasional.
Baca juga: Kapolri kukuhkan Bantuan Keamanan Adat (Bankamda) dan Forum Sipanduberadat di Bali (video)
Sementara Kapolresta Denpasar AKBP Bambang Yugo Pamungkas memaparkan Forum Sipandu Beradat ini memiliki fungsi pre-emtif dan preventif. Dalam melaksanakan fungsi pre-emtif, Forum Sipandu Beradat memiliki tugas mengumpulkan data yang berpotensi memunculkan situasi gangguan ketertiban, ketentraman, keamanan, dan kerawanan sosial.
Begitu juga menerima laporan terjadinya potensi gangguan ketertiban, ketentraman, keamanan, dan kerawanan sosial; menganalisis data dan laporan mengenai potensi terjadinya gangguan ketertiban, ketentraman, keamanan, dan kerawanan sosial; melaporkan temuan/potensi gangguan ketertiban, ketentraman, keamanan, dan kerawanan sosial kepada pejabat yang berwenang.
Demikian juga dalam menjaga kenyamanan dan keamanan di desa-desa adat menjelang mudik lebaran, khususnya untuk rumah yang ditinggal selama mudik, serta menciptakan Kota Denpasar kondusif menyambut kegiatan internasional Presidensi G20.
.
Pada acara Rakor tersebut juga hadir Ketua Majelis Adat Kota Denpasar, Anak Agung Ketut Sudiana, Ketua Majelis Adat Kabupaten Badung Anak Agung Putu Sutarja, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Denpasar, AA Ngurah Gede Darma Putra Atmadja, dan 50 perwakilan desa adat serta jajaran Polresta Denpasar.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022