Denpasar (Antara Bali) - Warga Sanur memiliki kesadaran tinggi untuk melestarikan keberadaan penyu hijau yang merupakan spesies langka sehingga harus dilindungi dari kepunahan.
"Kami sangat mengapresiasi warga yang telah merawat telur hingga menetas kemudian melepas tukik atau anak penyu kembali ke laut," kata Ketua Yayasan Pembangunan Sanur Ida Bagus Gede Sidharta Putra, di Denpasar, Kamis.
Satwa dengan nama latin Chelonia Mydas itu hampir setiap tahun bertelur di pantai berpasir putih yang membentang dari Pantai Matahari Terbit sampai Mertasari. Penyu hijau betina akan kembali mendatangi pantai tempat menetaskan telur. Lingkungan Pantai Sanur yang terjaga dengan baik menjadi tempat nyaman bagi hewan dilindungi itu untuk bertelur.
"Nanti pada acara Sanur Village Festival (SVF) VII akan diisi kegiatan pelepasan tukik yang menjadi bagian program lingkungan. Hal itu merupakan bagian memberikan edukasi tentang pelestarian lingkungan hidup dengan terlibat aktif bagi penyelamatan bumi," ujarnya.
Ida Bagus Agung Partha, koordinator program konservasi pantai pada SVF VII, mengatakan, pihaknya mendukung upaya pelestarian dan pelepasan penyu yang memberikan dampak positif bagi kegiatan pariwisata.
Banyak wisatawan terutama dari China dan Jepang, mempercayai melepas penyu di perairan lepas merupakan bagian dari perbuatan baik sehinggaakan mendatangkan berkah keselamatan, panjang umur, dan murah rezeki.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kami sangat mengapresiasi warga yang telah merawat telur hingga menetas kemudian melepas tukik atau anak penyu kembali ke laut," kata Ketua Yayasan Pembangunan Sanur Ida Bagus Gede Sidharta Putra, di Denpasar, Kamis.
Satwa dengan nama latin Chelonia Mydas itu hampir setiap tahun bertelur di pantai berpasir putih yang membentang dari Pantai Matahari Terbit sampai Mertasari. Penyu hijau betina akan kembali mendatangi pantai tempat menetaskan telur. Lingkungan Pantai Sanur yang terjaga dengan baik menjadi tempat nyaman bagi hewan dilindungi itu untuk bertelur.
"Nanti pada acara Sanur Village Festival (SVF) VII akan diisi kegiatan pelepasan tukik yang menjadi bagian program lingkungan. Hal itu merupakan bagian memberikan edukasi tentang pelestarian lingkungan hidup dengan terlibat aktif bagi penyelamatan bumi," ujarnya.
Ida Bagus Agung Partha, koordinator program konservasi pantai pada SVF VII, mengatakan, pihaknya mendukung upaya pelestarian dan pelepasan penyu yang memberikan dampak positif bagi kegiatan pariwisata.
Banyak wisatawan terutama dari China dan Jepang, mempercayai melepas penyu di perairan lepas merupakan bagian dari perbuatan baik sehinggaakan mendatangkan berkah keselamatan, panjang umur, dan murah rezeki.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012