Gubernur Bali Wayan Koster menyerahkan secara simbolis hadiah dengan total Rp1,7 miliar kepada para pemenang lomba ogoh-ogoh se-Bali Tahun 2022, sebagai bentuk motivasi pemerintah daerah atas hasil karya kreatif para pemuda saat menjelang Hari Raya Nyepi.
"Lomba ogoh-ogoh se-Bali tahun ini diadakan berawal dari adanya audiensi dari Yowana MDA provinsi dan kabupaten/kota se-Bali, dengan mengajak para seniman ogoh-ogoh," kata Koster, saat penyerahan hadiah tersebut di Denpasar, Minggu.
Koster menceritakan saat audiensi tersebut, di antaranya dihadiri seniman ogoh-ogoh Nyoman Gede Sentana Putra alias Kedux dari Banjar Tainsiat, Denpasar, dan Ida Bagus Nyoman Surya Wigenam (Gusman) dari Tampaksiring, Kabupaten Gianyar.
Baca juga: "GWK Cultural Park" dorong pelestarian budaya Bali
"Saat audiensi, semua yowana (pemuda-pemudi) menyatakan komitmennya untuk menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dan saya tergugah hingga mengizinkan para yowana melakukan nyomya (pawai) ogoh-ogoh," ujarnya.
Guna menghormati dan memotivasi para generasi muda dengan karya ogoh-ogoh yang luar biasa, ia memiliki ide untuk melombakan dan memberikan hadiah dan piagam penghargaan.
Ogoh-ogoh terbaik pertama untuk masing-masing kabupaten/kota di Bali mendapatkan hadiah sebesar Rp50 juta, terbaik kedua sebesar Rp35 juta dan terbaik ketiga sebesar Rp 25 juta.
Kemudian sebanyak 144 terbaik kecamatan se-Bali mendapat hadiah sebesar Rp5 juta. "Secara keseluruhan total hadiahnya mencapai Rp1,7 miliar," ujar Koster.
Menurut dia, suksesnya penyelenggaraan lomba ogoh-ogoh tahun ini berkat semangat dari anak-anak muda yang begitu antusias membuat ogoh-ogoh dengan berbagai kreasi dan inovasi.
"Bahkan sempat saya kunjungi langsung para sekaa truna (kelompok pemuda-pemudi) yang begitu semangat mengerjakan ogoh-ogoh sampai dini hari, hingga saya bawakan nasi jinggo lengkap dengan kopi tanpa gula isi arak, supaya semangat," katanya.
Ia pun menyampaikan rasa bangga, setelah melihat semangat para pemuda menyambut Nyepi dengan ogoh-ogoh dan berselang beberapa harinya juga tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19.
Baca juga: STT "Tunas Muda" Denpasar adakan lomba sketsa ogoh-ogoh jelang Nyepi
Hal ini kemudian membuat dirinya bereksperimen dan meyakinkan pemerintah pusat untuk tidak perlu lagi ragu-ragu membuka wisatawan mancanegara ke Bali tanpa karantina.
"Apa yang saya perjuangkan ke pemerintah pusat bersyukur terwujud pada Tanggal 7 Maret 2022, dimana wisman yang datang ke Bali diberlakukan tanpa karantina serta diberikan kebijakan khusus visa on arrival (VOA)," ujarnya.
Selain itu, wisman yang datang ke Bali setelah 7 Maret 2022 cukup banyak dan selama dua minggu diamati ternyata juga tidak menimbulkan kasus COVID-19.
Mengakhiri sambutannya, Koster mengajak para pemuda untuk menjaga kebudayaan secara bersama-sama yang merupakan warisan adiluhung para leluhur dan tetua di Bali.
"Jagalah Bali, proteksi-lah Bali sekuat-kuatnya, agar Bali bisa eksis berkelanjutan di dalam memasuki peradaban baru, dengan memanfaatkan teknologi digital tanpa meninggalkan budaya Bali itu sendiri," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Lomba ogoh-ogoh se-Bali tahun ini diadakan berawal dari adanya audiensi dari Yowana MDA provinsi dan kabupaten/kota se-Bali, dengan mengajak para seniman ogoh-ogoh," kata Koster, saat penyerahan hadiah tersebut di Denpasar, Minggu.
Koster menceritakan saat audiensi tersebut, di antaranya dihadiri seniman ogoh-ogoh Nyoman Gede Sentana Putra alias Kedux dari Banjar Tainsiat, Denpasar, dan Ida Bagus Nyoman Surya Wigenam (Gusman) dari Tampaksiring, Kabupaten Gianyar.
Baca juga: "GWK Cultural Park" dorong pelestarian budaya Bali
"Saat audiensi, semua yowana (pemuda-pemudi) menyatakan komitmennya untuk menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dan saya tergugah hingga mengizinkan para yowana melakukan nyomya (pawai) ogoh-ogoh," ujarnya.
Guna menghormati dan memotivasi para generasi muda dengan karya ogoh-ogoh yang luar biasa, ia memiliki ide untuk melombakan dan memberikan hadiah dan piagam penghargaan.
Ogoh-ogoh terbaik pertama untuk masing-masing kabupaten/kota di Bali mendapatkan hadiah sebesar Rp50 juta, terbaik kedua sebesar Rp35 juta dan terbaik ketiga sebesar Rp 25 juta.
Kemudian sebanyak 144 terbaik kecamatan se-Bali mendapat hadiah sebesar Rp5 juta. "Secara keseluruhan total hadiahnya mencapai Rp1,7 miliar," ujar Koster.
Menurut dia, suksesnya penyelenggaraan lomba ogoh-ogoh tahun ini berkat semangat dari anak-anak muda yang begitu antusias membuat ogoh-ogoh dengan berbagai kreasi dan inovasi.
"Bahkan sempat saya kunjungi langsung para sekaa truna (kelompok pemuda-pemudi) yang begitu semangat mengerjakan ogoh-ogoh sampai dini hari, hingga saya bawakan nasi jinggo lengkap dengan kopi tanpa gula isi arak, supaya semangat," katanya.
Ia pun menyampaikan rasa bangga, setelah melihat semangat para pemuda menyambut Nyepi dengan ogoh-ogoh dan berselang beberapa harinya juga tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19.
Baca juga: STT "Tunas Muda" Denpasar adakan lomba sketsa ogoh-ogoh jelang Nyepi
Hal ini kemudian membuat dirinya bereksperimen dan meyakinkan pemerintah pusat untuk tidak perlu lagi ragu-ragu membuka wisatawan mancanegara ke Bali tanpa karantina.
"Apa yang saya perjuangkan ke pemerintah pusat bersyukur terwujud pada Tanggal 7 Maret 2022, dimana wisman yang datang ke Bali diberlakukan tanpa karantina serta diberikan kebijakan khusus visa on arrival (VOA)," ujarnya.
Selain itu, wisman yang datang ke Bali setelah 7 Maret 2022 cukup banyak dan selama dua minggu diamati ternyata juga tidak menimbulkan kasus COVID-19.
Mengakhiri sambutannya, Koster mengajak para pemuda untuk menjaga kebudayaan secara bersama-sama yang merupakan warisan adiluhung para leluhur dan tetua di Bali.
"Jagalah Bali, proteksi-lah Bali sekuat-kuatnya, agar Bali bisa eksis berkelanjutan di dalam memasuki peradaban baru, dengan memanfaatkan teknologi digital tanpa meninggalkan budaya Bali itu sendiri," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022