Denpasar (Antara Bali) - Ekspor hasil perkebunan dari Provinsi Bali selama periode Januari-Juli 2012 senilai 131.546,68 dolar AS atau merosot 81,37 persen dibandingkan peride yang sama tahun sebelumnya senilai 706.123,20 dolar AS.
        
"Penurunan tersebut erat kaitannya dengan kondisi pasaran luar negeri dan persediaan matadagangan hasil petani, khususnya kopi dan vanili," kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali, I Ketut Teneng, di Denpasar, Rabu.
       
Hanya kopi dan vanili yang masih bertahan di pasaran luar negeri, sedangkan kakao dan hasil perkebunan lainnya dalam beberapa tahun terakhir ini nihil.
        
Kakao yang dihasilkan petani Bali selama ini hanya diperdagangkan antarpulau, walaupun jenis mata dagangan itu selanjutnya kembali diekspor ke pasaran luar negeri sehingga nilainya hanya tercatat di daerah itu.
        
Oleh sebab itu ekspor hasil perkebunan Bali relatif kecil hanya memberikan kontribusi 0,05 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 283,11 juta dolar AS.
        
Ketut Teneng menjelaskan bahwa Bali mengekspor mata dagangan kopi sebanyak 9,84 ton senilai 123.550 dolar AS selama Januari-Juli 2012 atau meningkat 61,05 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 76.714 dolar AS.(*/M038/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012