Denpasar (Antara Bali) - Direktur Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali dr Made Sugiharta Yasa menilai masyarakat Pulau Dewata sudah makin sadar memeriksakan gangguan kejiwaan ke puskesmas.
"Dalam setiap kunjungan petugas RSJ tiap hari ke puskesmas-puskesmas, setidaknya ada 50-80 orang yang datang berobat," katanya di sela-sela simposium internasional kesehatan mental di Denpasar, Selasa.
Ia menyampaikan, masyarakat Bali kecenderungan sudah tidak malu-malu lagi memeriksakan diri, itupun tidak hanya bagi masyarakat di daerah terpencil di Karangasem, termasuk di Kabupaten Gianyar yang sudah maju pun, puluhan orang turut memeriksakan diri.
"Jika yang 50 sampai 80 orang itu tidak dipelihara, bisa bertambah lagi penderitanya," ujarnya.
Sugiharta Yasa menyampaikan, sampai dengan sekarang sudah 32 puskesmas yang didatangi petugas RSJ, tujuan datang ke puskesmas sekaligus untuk mendidik masyarakat agar sadar memeriksakan diri dan tidak manja didatangi petugas.
Ia mengatakan, hingga sekarang jumlah penderita gangguan jiwa berat di Pulau Dewata mencapai 12 ribu jiwa serta diprediksi di setiap kecamatan terdapat hingga empat orang gila yang dipasung. Sementara yang menderita depresi diperkirakan sekitar 20 persen dari penduduk Bali.
"Pada dasarnya setiap orang memiliki potensi untuk mengalami gangguan kejiwaan dan akan menjadi parah jika dibarengi dengan faktor pemicu," ujarnya. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Dalam setiap kunjungan petugas RSJ tiap hari ke puskesmas-puskesmas, setidaknya ada 50-80 orang yang datang berobat," katanya di sela-sela simposium internasional kesehatan mental di Denpasar, Selasa.
Ia menyampaikan, masyarakat Bali kecenderungan sudah tidak malu-malu lagi memeriksakan diri, itupun tidak hanya bagi masyarakat di daerah terpencil di Karangasem, termasuk di Kabupaten Gianyar yang sudah maju pun, puluhan orang turut memeriksakan diri.
"Jika yang 50 sampai 80 orang itu tidak dipelihara, bisa bertambah lagi penderitanya," ujarnya.
Sugiharta Yasa menyampaikan, sampai dengan sekarang sudah 32 puskesmas yang didatangi petugas RSJ, tujuan datang ke puskesmas sekaligus untuk mendidik masyarakat agar sadar memeriksakan diri dan tidak manja didatangi petugas.
Ia mengatakan, hingga sekarang jumlah penderita gangguan jiwa berat di Pulau Dewata mencapai 12 ribu jiwa serta diprediksi di setiap kecamatan terdapat hingga empat orang gila yang dipasung. Sementara yang menderita depresi diperkirakan sekitar 20 persen dari penduduk Bali.
"Pada dasarnya setiap orang memiliki potensi untuk mengalami gangguan kejiwaan dan akan menjadi parah jika dibarengi dengan faktor pemicu," ujarnya. (LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012