Pekanbaru (Antara Bali) - Masyarakat keturunan dan asal Bali yang bermukim di Riau tampaknya kecewa akibat sekeha atau kelompok Gong Bleganjur yang dipersiapkan untuk mengiringi kontingen asal Pulau Dewata gagal ditampilkan pada pawai pembukaan PON 2012, Selasa petang.
"Masyarakat asal daerah kita, terutama generasi mudanya, kecewa setelah menerima kabar tidak bisa ikut mengiringi kontingen PON Pulau Dewata," kata Humas KONI Bali Made Djesna Winada SH, MM kepada ANTARA di Pekanbaru, Selasa.
KONI Bali sebenarnya sejak lama mempersiapkan generasi muda asal daerah ini di Riau untuk melakukan latihan agar bisa tampil secara memukau di depan Presiden Susilo Bambang Yodhoyono saat pawai pembukaan PON Riau.
Namun panitia yang khusus menangani acara pembukaan PON XVIII melarang kelompok kesenian gambelan tradisional Bali tampil karena dianggap menganggu acara yang sudah disusun sesuai 'rundown' audio yang disebut-sebut atas legalisasi Paspampres oleh Gun, dari pihak event organizer (EO) pembukaan PON Riau.
Djesna Winada mengoreksi pihak EO kalau Paspampres dikatakan 'melarang' hal itu. Oleh karena Letkol Nugroho secara langsung mengatakan, Pampres tidak sampai sejauh itu. Kuat dugaan, kalau E & O bertindak ego sektoral, karena audio bleganjur dikhawatirkan mengganggu audio sesuai susunan acara E & O sebelumnya.
Akhirnya, kehadiran para seniman Bali di Riau yang ingin berpartisipasi membantu Pemprov Riau menyukseskan arena olahraga akbar tersebut menjadi kandas.(*/ADT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Masyarakat asal daerah kita, terutama generasi mudanya, kecewa setelah menerima kabar tidak bisa ikut mengiringi kontingen PON Pulau Dewata," kata Humas KONI Bali Made Djesna Winada SH, MM kepada ANTARA di Pekanbaru, Selasa.
KONI Bali sebenarnya sejak lama mempersiapkan generasi muda asal daerah ini di Riau untuk melakukan latihan agar bisa tampil secara memukau di depan Presiden Susilo Bambang Yodhoyono saat pawai pembukaan PON Riau.
Namun panitia yang khusus menangani acara pembukaan PON XVIII melarang kelompok kesenian gambelan tradisional Bali tampil karena dianggap menganggu acara yang sudah disusun sesuai 'rundown' audio yang disebut-sebut atas legalisasi Paspampres oleh Gun, dari pihak event organizer (EO) pembukaan PON Riau.
Djesna Winada mengoreksi pihak EO kalau Paspampres dikatakan 'melarang' hal itu. Oleh karena Letkol Nugroho secara langsung mengatakan, Pampres tidak sampai sejauh itu. Kuat dugaan, kalau E & O bertindak ego sektoral, karena audio bleganjur dikhawatirkan mengganggu audio sesuai susunan acara E & O sebelumnya.
Akhirnya, kehadiran para seniman Bali di Riau yang ingin berpartisipasi membantu Pemprov Riau menyukseskan arena olahraga akbar tersebut menjadi kandas.(*/ADT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012