Jimbaran (Antara Bali) - Rektor Universitas Udayana (Unud) Prof Dr. dr. Made Bakta, Sp.PD (KHOM) menekankan agar mahasiswa tidak melakukan aksi plagiat dalam membuat tugas akhir karena berdampak fatal tak hanya bagi mahasiswa melainkan pula institusi.
     
"Seluruh dosen dan pegawai pada tahun itu (saat penerbitan karya) akan ditunda kenaikan pangkatnya, rektor bisa dihentikan. Jangan lakukan plagiat karena itu aib bagi peneliti," katanya saat memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa baru di Auditorium Widya Sabha Kampus Universitas Udayana di Jimbaran, Senin.
     
Ia menuturkan bahwa mahasiswa harus mempertahankan orisinilitas dan kemandirian mengenai ide karya yang harus datang dari diri sendiri, bukan duplikasi, pengulangan, atau pencontekan yang diambil dari cendekiawan lain.
     
Menurutnya pertanggungjawaban atas hasil karya bukan hanya semata ada pada mahasiswa namun juga pembimbing, promotor, hingga pihak institusi baik senat Unud maupun program pascasarjana.
     
Bakta menambahkan apabila ditemukan mahasiswa yang terbukti melakukan contek terhadap hasil karya orang lain, maka mahasiswa tersebut bisa dikenakan sanksi terberat yakni sanksi sosial termasuk dicabutnya gelar akademik.
     
Sementara Pembantu Rektor I Universitas Udayana, Prof. Dr. I Komang Gede Bendesa, M.A.D.E, dalam kuliah umumnya juga menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ditemukan  adanya plagiat yang dilakukan mahasiswa Unud.
     
Meskipun demikian, Bendesa mengatakan selain plagiat, aksi pendangkalan juga harus diantisipasi yang mungkin bisa dilakukan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir.
     
"Pendangkalan itu seperti data yang sama dan digunakan dalam dua tulisan dan diterbitkan pada jurnal berbeda," katanya.
     
Ia menambahkan bahwa mahasiswa hanya diberikan 20 persen mengutip hasil karya orang lain sebagai referensi asalkan menyebutkan umber atau asal usul karya tersebut.
     
Kuliah umum mengenai plagiat itu merupakan salah satu materi yang dibawakan kepada 850 mahasiswa baru dari berbagai jurusan baik program pascasarjana, dokter spesialis, "combined degree", dan program profesi.(DWA/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012