Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak masyarakat untuk bersama-sama dengan pemerintah menyusun tatanan ekonomi baru pascapandemi.

"Kita tidak bisa seperti dulu dimana ekonomi disusun sendiri-sendiri. Seperti pesan Presiden Joko Widodo kita harus pastikan ekonomi ini dirasakan sehingga peningkatannya mampu membuka peluang usaha dan penciptaan lapangan kerja melalui ekonomi baru," ujar Menparekraf Sandiaga saat menghadiri Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (24/3).

Ia mengatakan, ekonomi baru yang dimaksud adalah ekonomi berbasis digital, ekonomi berbasis kesehatan, ekonomi yang memastikan keunggulan SDM, ekonomi berkeadilan yang membuka peluang sampai tingkat desa wisata dan desa kreatif.

Sehingga nantinya Indonesia bisa menjadi destinasi yang berkualitas yang mengedepankan aspek keberlanjutan lingkungan.

"Kondisi ekonomi yang kita hadapi ke depan dipastikan sudah tidak sama seperti dahulu. Untuk itu pemerintah hadir memastikan ekonomi ini dirasakan oleh masyarakat dan peningkatannya ini mampu membuka lapangan kerja," katanya.

Baca juga: "Business Matching" Belanja PDN di Bali catat nilai komitmen Rp214 T

Untuk itu, Menparekraf Sandiaga Uno mengungkapkan para pelaku UMKM harus melakukan adaptasi sekaligus inovasi terhadap produk kreatif untuk mengikuti perkembangan pasar yang baru dengan cara memanfaatkan platform digital atau media sosial sebagai upaya strategi pemasaran.

"Ini membuktikan bahwa kebangkitan ekonomi ditopang oleh UMKM, karena (melalui) UMKM tercipta 97 persen lapangan kerja. Dari lapangan kerja itulah kita ciptakan geliat ekonomi," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, menilai komitmen belanja produk dalam negeri dari hasil Business Matching di Bali yang mencapai Rp214 triliun menjadi bukti kebangkitan ekonomi di sektor ekonomi kreatif semakin terlihat.

Sebelumnya jajaran Kemenparekraf juga telah membentuk tim Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) yang juga menunjang pelaksanaan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI).

Pada tahun lalu, dalam tiga bulan di akhir 2021 ada lebih dari 150 ribu transaksi penjualan produk Bangga Buatan Indonesia dengan total nilai Rp36 miliar.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022