Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah pusat lewat Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bali mengalokasikan dana sebesar Rp13,5 miliar untuk pembangunan "reservoir" V dan VI pada sumber mata air Guyangan di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.

"Pembangunan dua unit 'reservoir' itu dilakukan untuk memperluas jangkauan pelayanan air bersih bagi masyarakat Pulau Nusa Penida, yang lokasinya terpisah dengan daratan Bali," kata Kabag Publikasi dan Dokumentasi pada Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali I Ketut Teneng SP MSI di Denpasar, Senin.

Ia mengatakan, pembangunan seresvoir itu juga dilengkapi dengan pengadaan dua buah pompa, dua buah genzet dan penyambungan pipa sepanjang 51 kilometer.

Dengan mengalirkan air bersih berkapasitas 40 liter per detik yang ada di lokasi mata air Guyangan, diharapan mampu memperluas jangkauan pelayanan air bersih bagi masyarakat Nusa Penida.

I Ketut Teneng menjelaskan, sumber mata air Guyangan di Nusa Penida itu kini telah dibangun delapan "reservoir" dan tiga bak penampungan untuk melayani air bersih bagi masyarakat di delapan desa.

Kedelapan desa yang terjangkau pelayanan air bersih lewat perpipaan antara lain Desa Batukandik, Batumedeg, Ketumpi, Ped, Klumpu, Bunga Mekar, Tanglad dan Desa Sekartaji.

Sedangkan dua "reservoir" yang tengah dalam proses pembangunan diharapkan mampu melayani masyarakat Desa Toyapakeh, sebagian lagi Desa Ped dan Desa Sakti.

Meski demikian, di pulau yang kondisinya kritis dan tandus itu, hingga kini masih ada beberapa desa lainnya yang belum terjangkau pelayanan air bersih. Penduduk kesehariannya mengandalkan air hujan.

Untuk kepentingan itu, penduduk membangun cubang, bak-bak penampungan air hujan, namun persediaan air masyarakat kini semakin menipis sehubungan hujan belum turun secara lebat.

Untuk itu, Dinas Sosial Provinsi Bali telah mengantisipasi hal tersebut dengan menyiapkan beberapa mobil tangki untuk mendrop air bersih bagi masyarakat setempat, tutur Ketut Teneng. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2009