Terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali mulai direvitalisasi untuk mendukung Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 guna memberikan pelayanan yang baik para delegasi G20 khususnya para kepala negara yang akan melalui terminal VVIP tersebut.

"Gedung Terminal VVIP ini akan dibangun dengan mengutamakan konsep, estetika, keserasian dan kenyamanan serta memiliki standar internasional," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menghadiri Peletakan Batu Pertama Revitalisasi Bangunan VVIP Bandara Bali di Kabupaten Badung, Minggu.

Ruang lingkup pekerjaan revitalisasi terminal VVIP di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali tersebut meliputi beautifikasi terminal VVIP (eksisting) seluas 1.063 meter persegi, pembangunan terminal VVIP baru seluas 1.000 meter persegi.



Selain itu juga dilakukan penataan lanskap dan service road baru seluas 3.250 meter persegi dan realokasi EMPU kargo dan bangunan terdampak seluas 300 meter persegi yang seluruh pengerjaannya ditargetkan selesai pada bulan Juli mendatang.

"Saya minta kepada AP I, KemenPUPR dan Wijaya Karya melaksanakan pembangunan dengan baik dan tepat waktu," kata Budi Karya Sumadi.

Rancangan terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai tersebut nantinya akan mengusung tema arsitektur tradisional Bali yang dikenal dengan nama Wantilan yaitu bangunan yang berfungsi sebagai tempat pertemuan masyarakat adat Bali dan juga ditambah dengan ukiran ornamen, lukisan, dan tanaman khas Bali.

"Desainnya luar biasa. Saya minta ini diselesaikan tepat waktu dengan kualitas yang bagus," ungkap Menteri Budi Karya.

Revitalisasi dilakukan dengan kolaborasi antara Kemenhub dengan Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, Pemprov Bali, para BUMN dan pihak terkait lainnya untuk memfasilitasi para delegasi-delegasi G20.



Melalui revitalisasi ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan transportasi dan memberikan dampak positif bagi Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022