Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mewisuda 466 sarjana, sarjana terapan, dan magister seni di mana 70 persen, di antaranya generasi pertama lulusan program pembelajaran Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) semester ganjil 2021/2022.

"Wisuda kali ini juga merupakan altar pengakuan keberhasilan pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) ISI Denpasar semester ganjil 2021/2022," kata Rektor ISI Denpasar Wayan Kun Adnyana di Denpasar, Jumat.

Dalam acara Wisuda XXVII Tahun 2022 itu, ia menambahkan mereka yang diwisuda juga generasi gemilang dengan praktik dan penerapan langsung pada Dunia Usaha-Dunia Industri (DUDI), serta pengalaman memasuki ekosistem seni dan desain yang sesungguhnya.

"MBKM ISI Denpasar ini bersinergi dengan 130-an mitra bereputasi dari kalangan DUDI, studio maestro, satuan pendidikan, lembaga pemerintah, yayasan kemanusiaan, lembaga seni, museum, dan sanggar seni," ujarnya.

Baca juga: DWP ISI Denpasar laksanakan "yatra budaya" ke para maestro seni di Bali

Mahasiswa bersama mentor dan pembimbing dari kalangan dosen, berkolaborasi membangun visi yang sama, serta mengaktualisasikan semangat inovasi yang progresif, berdayaguna, juga kontekstual.

"Program magang/praktik kerja, proyek independen, proyek kemanusiaan, dan kewirausahaan menjadi pilihan favorit," ucap Guru Besar Sejarah Seni yang dikenal juga sebagai perupa itu.

Serangkaian acara wisuda juga diserahkan anugerah Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha yakni penghargaan kepada maestro, seniman, dan akademisi berdedikasi sekaligus bereputasi tingkat nasional. Penerima anugerah tersebut, di antaranya Ni Putu Putri Suastini Koster selaku seniman teater dan sastra, serta penggagas Festival Seni Bali Jani.

Acara yang berlangsung secara bauran itu juga dihadiri secara daring oleh Gubernur Bali Wayan Koster, yang sekaligus selaku Ketua Dewan Penyantun ISI Denpasar, serta sambutan dari Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Jaringan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI Prakoso.

Baca juga: Rakor BKS PTSI di ISI Denpasar hasilkan Peta Jalan Pemajuan Seni Budaya Indonesia

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Alumni ISI Denpasar Anak Agung Gede Rai Remawa menyampaikan kebanggaannya secara prinsip keunggulan Kurikulum MBKM ISI Denpasar.

Selain itu, memastikan mahasiswa meraih 20 SKS penuh dalam satu semester, menjamin mahasiswa mengenyam pengalaman aktual, peluang jejaring, serta percepatan mengakses ruang diseminasi terpercaya.

"Banyak mahasiswa peserta MBKM ISI Denpasar lolos seleksi mengikuti pameran Nasional Bali Megarupa, serangkaian Festival Seni Bali Jani 2021," ujar mantan Koordinator Pusat Penjaminan Mutu ISI Denpasar itu.

Tidak sedikit mahasiswa selepas mengikuti MBKM langsung tanda tangan kontrak kerja dengan dunia usaha dan dunia industri. Program MBKM ISI Denpasar juga memastikan mahasiswa dapat meraih gelar sarjana lebih awal, yakni pada semester VII.

Sebagaimana penyelenggaraan wisuda tahun lalu, saat ini juga dimaknai dengan pembukaan Festival Nasional Bali Sangga Dwipantara II bertajuk "Hulu-Banyu-Nuswantara" yang bermakna "Memuliakan Mata Air: Sambut Generasi Gemilang Indonesia" dengan diisi 11 program unggulan.

Baca juga: Catatan Akhir Tahun -- ISI Denpasar, dari Bali Bhuwana Rupa, Wall of Fame, hingga Tiga Guru Besar

Festival ini didedikasikan sebagai ruang diseminasi keberagaman karya-praktik penciptaan serta mimbar akademik seni budaya melibatkan maestro, seniman, desainer, akademisi, pekerja kreatif, dan mahasiswa bertalenta lintas universitas/institut di Indonesia.

"Festival ini merupakan komitmen ISI Denpasar sebagai garda depan dalam pemajuan kebudayaan Indonesia dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, sekaligus implementasi moto: Global-Bali Arts and Creativity Centre Hub (G-BACCH); Pusat Hub Kreativitas dan Seni Tingkat Global," ujarnya.

Gubernur Bali Wayan Koster mengharapkan sinergi ISI Denpasar dengan Pemerintah Provinsi Bali semakin maju, utamanya dalam penguatan dan pemajuan adat, tradisi, seni, budaya, dan kearifan lokal.

Terlebih, katanya, Provinsi Bali sudah memiliki wahana apresiasi seni budaya yang lengkap, dari tradisi sampai kontemporer.

"Bulan Bahasa Bali, Pesta Kesenian Bali, dan Festival Seni Bali Jani merupakan arena apresiasi dan aktualisasi penciptaan seni yang dapat diakses secara baik oleh seluruh alumni ISI Denpasar, " kata Koster.

Putri Koster terima Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha 

Serangkaian Wisuda dan Pembukaan Bali Sangga Dwipantara II Tahun 2022, juga diserahkan penghargaan Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha 2022 kepada maestro, seniman, dan akademisi berdedikasi sekaligus bereputasi. 

Adapun penerima penghargaan: Maestro Bahasa, Aksara dan Sastra Bali I Made Degung; Akademisi Prof. Dr. dr. I Wayan Wita, Sp.JP(K); Seniman Teater dan Sastra Ni Putu Putri Suastini Koster; Akademisi Dr. I Gusti Ngurah Ardana; Seniman Tari Anak Agung Ayu Kusuma Arini, MSi; dan Penyair Warih Wisatsana. 

Penghargaan Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha ke-2 ini, didedikasikan kepada maestro, seniman, dan akademisi yang ditimbang berdasarkan sumbangsih mereka pada bidang masing-masing, baik kekaryaan, dedikasi organisasi, serta kontribusi nyata dalam pengembangan keilmuan dan pemajuan seni budaya.

"Maestro Made Degung, Prof Wita, seniman Putri Suastini Koster, Dr Ardana, penari Agung Arini, dan penyair Warih Wisatsana, merupakan pilihan yang tepat karena kesemua nama tersebut memiliki riwayat dan capaian yang panjang dalam dunia akademik, lelaku seni, serta kepedulian pada penguatan ekosistem budaya," ujar Tjokorda Putra Sukawati selaku anggota Dewan Penyantun ISI Denpasar. 

Pada acara tersebut juga diisi orasi ilmiah berjudul "Implementasi Kearifan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali dalam Menjaga Harmoni Diri dengan Alam Semesta" oleh maestro I Made Degung, asal Sibetan, Karangasem. 

Selain menguraikan perihal Asta Kosala Kosali, Made Degung juga memaparkan tentang penciptaan kekawin, yang sangat berkaitan dengan praktik yoga sastra dan spiritualitas. 
 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022