Indonesia akan mendorong dan memasukkan empat isu untuk penguatan pada 'Meeting Women 20 (W20)' di Likupang-Sulawesi Utara pada 14-16 Februari 2022, yang merupakan bagian dari side events Presidensi G-20.

"Empat isu itu yakni stop diskriminasi, inklusi ekonomi perempuan pedesaan, disabilitas dan kesehatan," kata Chair W20 Indonesia 2022 Hardiani Uli Silalahi, saat 'talk show' Tou Kawanua mendukung W20, G20, dan Presidensi 2022 secara virtual, yang diselenggarakan Kongres Wanita Indonesia (Kowani) dan Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK), Minggu.

Uli yang juga pengurus Kowani, menyebut isu sangat penting dan strategis dibahas bersama peserta negara-negara besar di kelompok G20, seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan lain-lain.

"W20 bukan sekedar meeting, juga harus ada dampak (impact) bagi pembangunan di Indonesia, khususnya sumber daya manusia bidang perempuan," katanya.

Baca juga: DTW Likupang dikenalkan ke dunia lewat "side event" perdana W20 Indonesia 2022

Kowani dan pemerintah Indonesia juga mendorong perlu ada regulasi bagi perempuan secara global, karena isu-isu strategis perlu diatur secara khusus.

Sementara Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Kowani Tantri Dyah Kiranadewi mengatakan W20 merupakan pertemuan pertama rangkaian G20 yang acara puncaknya di Bali tahun 2022.

"Memilih Likupang sebagai lokasi kegiatan merupakan pilihan tepat, karena merupakan destinasi wisata super prioritas yang telah ditetapkan pemerintah," katanya.

Kowani juga memonitor banyak kasus-kasus kekerasan dialami perempuan yang terjadi di Sulut, sehingga sangat tepat pelaksanaan W20 dilaksanakan di lokasi itu.

Pada talk show itu, turut dihadiri Bupati Minahasa Utara Joune Ganda dan Ketua DPP KKK Irjen Pol (purn) Dr Ronny Sompie.

 

Pewarta: Hence Paat

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022