Semarapura (Antara Bali) - Fraksi PDIP DPRD Klungkung, Bali, menyayangkan ada warga di daerahnya yang meninggal dunia akibat lambannya cuci darah dengan alasan tidak tersedia biaya.

"Kami sangat sayangkan warga Uma Anyar, Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan, I Wayan Kanol, meninggal dunia karena terlambat cuci darah," kata Putra Yasa, salah seorang anggota Fraksi PDIP, Minggu.

Paling fatal, lambatnya cuci darah itu karena surat keterangan miskin dari Kementerian Sosial tidak berlaku lagi. "Karena kesulitan dana,  warga itu terlambat cuci darah dan akhirnya meninggal," jelas Putra Yasa.

Jika saja Pemkab Klungkung menyediakan anggaran untuk warga kurang mampu, tentu akibat kefatalan itu dapat dihindari.

Pihaknya berharap, APBD 2012 maupun yang akan datang  lebih pro rakyat. Saat ini, alokasi dana untuk Dinas Kesehatan dinilai masih kecil, yakni pada APBD induk tahun 2012 hanya Rp 22,2 miliar dan dalam APBD Perubahan dinaikkan menjadi Rp 27,1 miliar.

"Alokasi anggaran ini yang perlu ditambah," jelas Putra Yasa seraya menambahkan, peningkatan anggaran bisa diarahkan untuk warga miskin dan telantar yang belum dilayani Jamkesmas.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012