Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar akan menggandeng desa pakraman di Denpasar untuk lebih mengintensifkan penertiban penduduk pendatang (duktang) yang biasanya selalu melonjak saat arus balik Lebaran.
"Kami akan lebih mengintensifkan penertiban dengan bekerja sama dengan desa pakraman yang sebelumnya telah rutin menggelar penertiban penduduk pendatang," kata Kepala Bidang Mobilitas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Denpasar, I Nyoman Artayasa, di Denpasar, Kamis.
Ia menuturkan bahwa dari 43 desa dinas dan kelurahan, serta 35 desa pakraman di Denpasar, sebagian besar penduduk pendatang berada di wilayah Denpasar Selatan dan Barat.
Pemilik kospun diimbau untuk proaktif melaporkan kepada aparat terkait mengenai keberadaan penduduk pendatang yang menyewa rumahnya.
Penertiban penduduk pendatang, lanjut Artayasa, merupakan kegiatan yang sangat penting untuk menekan berbagai masalah sosial yang mungkin muncul di masyarakat, termasuk masalah keamanan.(DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kami akan lebih mengintensifkan penertiban dengan bekerja sama dengan desa pakraman yang sebelumnya telah rutin menggelar penertiban penduduk pendatang," kata Kepala Bidang Mobilitas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Denpasar, I Nyoman Artayasa, di Denpasar, Kamis.
Ia menuturkan bahwa dari 43 desa dinas dan kelurahan, serta 35 desa pakraman di Denpasar, sebagian besar penduduk pendatang berada di wilayah Denpasar Selatan dan Barat.
Pemilik kospun diimbau untuk proaktif melaporkan kepada aparat terkait mengenai keberadaan penduduk pendatang yang menyewa rumahnya.
Penertiban penduduk pendatang, lanjut Artayasa, merupakan kegiatan yang sangat penting untuk menekan berbagai masalah sosial yang mungkin muncul di masyarakat, termasuk masalah keamanan.(DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012