Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Denpasar, Bali menyebutkan kasus pasien sembuh terus meningkat dan tercatat 24 orang.

Juru Bicara Tim GTPP COVID-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai di Denpasar, Selasa mengatakan pasien sembuh meningkat. Bahkan yang dihimpun dari tim pada Senin (31/1) menyebutkan pasien sembuh mencapai 24 orang. Tetapi juga kasus penularan virus Corona di Kota Denpasar mengalami tren peningkatan.

"Oleh karena itu kami mengimbau kepada masyarakat agar jangan sampai kendor menerapkan protokol kesehatan. Karena COVID-19 sudah ada mutasi varian Omicron," katanya.

Berdasarkan data, secara komulatif kasus positif COVID-19 di Kota Denpasar tercatat 38.598 kasus, angka kesembuhan pasien mencapai 37.027 orang (95,93 persen), meninggal dunia sebanyak 1.007 orang (2,61 persen) dan kasus aktif masih dalam perawatan 564 orang (1,46 persen).

Baca juga: GTPP COVID-19 Denpasar: nihil, kasus meninggal dunia

"Kondisi ini harus menjadi perhatian kita bersama, tidak boleh kendor dalam menerapkan protokol kesehatan, karena jika lengah dan mengabaikan prokes tidak menutup kemungkinan kasus COVID-19 akan terus meningkat, sehingga diperlukan kerja sama berbagai pihak serta seluruh lapisan masyarakat, kita harus terus waspada dan disiplin prokes, taati aturan saat penerapan PPKM," ujarnya.

Dewa Rai mengajak seluruh masyarakat untuk selalu waspada dan tidak lengah atas perkembangan kasus saat ini. Dalam beraktifitas, penerapan protokol kesehatan tetap harus wajib dilaksanakan dengan berpedoman pada penerapan PPKM Level 2 wilayah Jawa dan Bali.

"Jangan mengurangi kewaspadaan, titik-titik lengah kemungkinan menyebabkan tingkat kasus COVID-19 di Denpasar meningkat, jadi intinya kapanpun dan dimanapun harus tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, terlebih saat ini virus sudah bermutasi,” ujarnya.

Dewa Rai lebih lanjut mengatakan bahwa berbagai upaya terus dilaksanakan guna mendukung upaya penurunan zona resiko, penurunan tingkat penularan, meningkatkan angka kesembuhan pasien dan mencegah kematian.

Baca juga: GTPP Denpasar libatkan aparat desa tangani COVID-19

Hal ini dilaksanakan dengan menggelar operasi yustisi protokol kesehatan, penyekatan, sosialisasi dan edukasi berkelanjutan secara rutin dengan menggunakan mobil keliling, optimalisasi isoter serta melaksanakan penyemprotan disinfektan serta eco enzym wilayah secara terpadu.

Selain itu, kata dia, Pemkot Denpasar juga terus berupaya untuk memaksimalkan realisasi vaksinasi kepada masyarakat, dan vaksinasi menyasar anak-anak usia sekolah 12-17 tahun serta usia 6-11 tahun, ibu hamil dan disabilitas. Di damping juga telah memulai pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga atau booster.

Ia mengatakan tim GTPP COVID-19 Kota Denpasar telah merancang enam langkah strategis mengatasi lonjakan kasus COVID-19, mulai dari peningkatan kapasitas 3 T ( tracing, testing and treatment), menggencarkan pelaksanaan vaksinasi termasuk booster, mewajibkan penerapan aplikasi Peduli Lindungi, menyiapkan isolasi terpusat (Isoter), optimalisasi rumah sakit rujukan mulai dari ketersediaan tempat tidur, oksigen dan obat-obatan.

Selanjutnya turut digencarkan Operasi Yustisi Penegakan Protokol Kesehatan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi (5 M) hingga pemberian bantuan sembako bagi masyarakat Kota Denpasar yang terkonfirmasi COVID-19.

"Mohon kepada masyarakat untuk melakukan prokes secara ketat, termasuk saat di rumah wajib menerapkan prokes yang ketat untuk mengurangi klaster keluarga, termasuk juga kami mengajak warga untuk menyukseskan vaksinasi COVID-19," kata Dewa Rai.

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022