Mataram (Antara Bali) - Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tuan rumah pertemuan nasional permuseuman yang akan digelar di Mataram Mei 2010 dan dihadiri sekitar 168 peserta dari dalam dan luar negeri.
Kepala Museum Negeri Provinsi NTB, R Joko Prayitno di Mataram, Rabu mengatakan, menurut rencana pertemuan nasional yang berlangsung empat hari itu akan dirangkai dengan seminar nasional permuseuman dan kebudayaan.
Ia mengatakan, kegiatan pertemuan nasional permuseuman yang akan dihadiri para kepala museum negeri dan swasta se Indonesia dan para pakar permuseuman dari dalam dan luar negeri itu nantinya akan diisi dengan kunjungan ke sejumlah obyek wisata terdekat seperti taman Narmada, Suranadi dan kawasan wisata Senggigi.
"Dalam pertemuan tersebut kita akan memperkenalkan museum NTB sebagai salah obyek wisata unggulan agar kedepan keberadaan museum ini semakin dikenal di tingkat nasional maupun internasional," katanya.
Menurut Joko, selama ini keberadaan museum NTB belum dipromosikan secara maksimal, sehingga angka kunjungan wisatawan ke obyek wisata ini masih relatif sedikit dibandingkan dengan museum di provinsi lain, seperti di Jakarta dan yang ada di Pulau Jawa serta di Provinsi Bali.
Dia mengatakan, promosi museum NTB sebagai obyewk wisata unggulan baik di dalam maupun luar negeri belum maksimal, ini terbukti dalam setahun brosur mengenai museum dicetak hanya 1.000 eksemplar, mestinya dalam setahun minimal 12.000 eksemplar, antara lain disebarkan di bandara.
"Dengan cara ini keberadaan museum sebagai jendela NTB akan lebih dikenal di dalam maupun luar negeri dan akhirnya kunjungan wisatawan ke obyek wisata ini akan meningkat," ujarnya.
Selama ini angka kunjungan wisatawan ke museum NTB rata-rata 1.100 orang per bulan dan pada museum liburan mencapai 8.000 hingga 9.000 per bulan, ini tergolong kecil dibandingkan dengan museum di provinsi lain. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2009
Kepala Museum Negeri Provinsi NTB, R Joko Prayitno di Mataram, Rabu mengatakan, menurut rencana pertemuan nasional yang berlangsung empat hari itu akan dirangkai dengan seminar nasional permuseuman dan kebudayaan.
Ia mengatakan, kegiatan pertemuan nasional permuseuman yang akan dihadiri para kepala museum negeri dan swasta se Indonesia dan para pakar permuseuman dari dalam dan luar negeri itu nantinya akan diisi dengan kunjungan ke sejumlah obyek wisata terdekat seperti taman Narmada, Suranadi dan kawasan wisata Senggigi.
"Dalam pertemuan tersebut kita akan memperkenalkan museum NTB sebagai salah obyek wisata unggulan agar kedepan keberadaan museum ini semakin dikenal di tingkat nasional maupun internasional," katanya.
Menurut Joko, selama ini keberadaan museum NTB belum dipromosikan secara maksimal, sehingga angka kunjungan wisatawan ke obyek wisata ini masih relatif sedikit dibandingkan dengan museum di provinsi lain, seperti di Jakarta dan yang ada di Pulau Jawa serta di Provinsi Bali.
Dia mengatakan, promosi museum NTB sebagai obyewk wisata unggulan baik di dalam maupun luar negeri belum maksimal, ini terbukti dalam setahun brosur mengenai museum dicetak hanya 1.000 eksemplar, mestinya dalam setahun minimal 12.000 eksemplar, antara lain disebarkan di bandara.
"Dengan cara ini keberadaan museum sebagai jendela NTB akan lebih dikenal di dalam maupun luar negeri dan akhirnya kunjungan wisatawan ke obyek wisata ini akan meningkat," ujarnya.
Selama ini angka kunjungan wisatawan ke museum NTB rata-rata 1.100 orang per bulan dan pada museum liburan mencapai 8.000 hingga 9.000 per bulan, ini tergolong kecil dibandingkan dengan museum di provinsi lain. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2009