Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Bali memberi penghargaan kepada 24 cabang olahraga yang berprestasi mengharumkan nama Bali di ajang PON XX Papua.
Ketua KONI Provinsi Bali Ketut Suwandi di sela penyerahan penghargaan kepada cabang olahraga berprestasi di Denpasar, Senin malam, mengatakan Bali di PON XX/2021 Papua menduduki peringkat lima besar dengan merebut 28 medali emas, 25 perak dan 53 perunggu menggeser Jawa Tengah ke posisi keenam besar.
Sedangkan juara umum PON Papua diduduki Jawa Barat 133 emas, 103 perak, 115 perunggu. Posisi kedua diduduki DKI Jakarta (110 emas, 91 perak, 100 perunggu), urutan keempat ditempati Jatim (110 emas, 89 perak, 88 perunggu).
"Penghargaan yang kami berikan merupakan rasa hormat kepada seluruh cabang olahraga KONI kabupaten/kota yang telah mensukseskan dan berkontribusi besar atas keberhasilan Bali di PON XX/2021 di Papua," katanya.
Baca juga: KONI Bali siap gelar Porprov 2022
Suwandi mengatakan keberhasilan yang dicapai di PON XX Papua masuk lima besar tidak bekerja sendiri, melainkan kerja keras semua atlet, pelatih dan pengurus cabang sehingga membuahkan prestasi yang membanggakan di ajang olahraga nasional empat tahunan tersebut.
Ia mengatakan keberhasilan tersebut berkat dukungan Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Bali meskipun dalam kesulitan situasi pandemi COVID-19. Ekonomi terpuruk dan kesehatan dibatasi sehingga gerak langkah untuk mengapai prestasi serba terbatas. Namun, para atlet Bali menggelorakan "puputan" (semangat habis-habisan) tampil di arena PON untuk bisa mempersembahkan prestasi terbaik untuk tanah kelahirannya.
"Saat akan tampil di PON Papua ada dua pilihan, apakah kita menyerah dengan kondisi yang ada. Kalau kita menyerah berarti tidak bekerja dan lebih baik dibubarkan. Bila kita berani melangkah mengemban tugas negara yang dipercayakan Pemprov Bali, kita punya siasat dan rencana harus bisa keluar dari situasi yang ada," ujarnya.
Suwandi lebih lanjut mengatakan berkat dukungan semua pihak disampaikan ke KONI Bali yang menerima mandat dari Pemprov Bali berangkat ke medan tempur PON XX Papua dengan persiapan tidak lebih dua bulan. Bahkan, dengan keterbatasan dana yang dimiliki harus melangkah dan berangkat dengan satu tujuan pulang harus membawa prestasi.
Baca juga: PON Papua - Judo sumbang lima emas untuk kontingen Bali
"Kebetulan apa yang disampaikan kepada masing-masing cabang olahraga dan dipahami akhirnya membuahkan prestasi yang membanggakan di PON XX. Di Papua kita berjuang bersama-sama untuk memberikan prestasi terbaik untuk Bali dan dapat diwujudkan dengan luar biasa,’" ucap mantan Ketum KONI Badung ini.
Swandi berharap cabang olahraga yang gagal mempersembahkan medali di PON Papua jangan merasa kecil hati dan masih ada waktu kesempatan pada PON XXI yang akan digelar di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) tahun 2024.
Sebelum penyerahan penghargaan kepada cabang olahraga berprestasi di PON Papua, Ketum KONI Bali I Ketut Suwandi menerima penganugerahaan dan penyematan sabuk hitam DAN Kehormatan Inkai oleh Sekjen PB Inkai Pusat, Edy Musrsalim.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Ketua KONI Provinsi Bali Ketut Suwandi di sela penyerahan penghargaan kepada cabang olahraga berprestasi di Denpasar, Senin malam, mengatakan Bali di PON XX/2021 Papua menduduki peringkat lima besar dengan merebut 28 medali emas, 25 perak dan 53 perunggu menggeser Jawa Tengah ke posisi keenam besar.
Sedangkan juara umum PON Papua diduduki Jawa Barat 133 emas, 103 perak, 115 perunggu. Posisi kedua diduduki DKI Jakarta (110 emas, 91 perak, 100 perunggu), urutan keempat ditempati Jatim (110 emas, 89 perak, 88 perunggu).
"Penghargaan yang kami berikan merupakan rasa hormat kepada seluruh cabang olahraga KONI kabupaten/kota yang telah mensukseskan dan berkontribusi besar atas keberhasilan Bali di PON XX/2021 di Papua," katanya.
Baca juga: KONI Bali siap gelar Porprov 2022
Suwandi mengatakan keberhasilan yang dicapai di PON XX Papua masuk lima besar tidak bekerja sendiri, melainkan kerja keras semua atlet, pelatih dan pengurus cabang sehingga membuahkan prestasi yang membanggakan di ajang olahraga nasional empat tahunan tersebut.
Ia mengatakan keberhasilan tersebut berkat dukungan Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Bali meskipun dalam kesulitan situasi pandemi COVID-19. Ekonomi terpuruk dan kesehatan dibatasi sehingga gerak langkah untuk mengapai prestasi serba terbatas. Namun, para atlet Bali menggelorakan "puputan" (semangat habis-habisan) tampil di arena PON untuk bisa mempersembahkan prestasi terbaik untuk tanah kelahirannya.
"Saat akan tampil di PON Papua ada dua pilihan, apakah kita menyerah dengan kondisi yang ada. Kalau kita menyerah berarti tidak bekerja dan lebih baik dibubarkan. Bila kita berani melangkah mengemban tugas negara yang dipercayakan Pemprov Bali, kita punya siasat dan rencana harus bisa keluar dari situasi yang ada," ujarnya.
Suwandi lebih lanjut mengatakan berkat dukungan semua pihak disampaikan ke KONI Bali yang menerima mandat dari Pemprov Bali berangkat ke medan tempur PON XX Papua dengan persiapan tidak lebih dua bulan. Bahkan, dengan keterbatasan dana yang dimiliki harus melangkah dan berangkat dengan satu tujuan pulang harus membawa prestasi.
Baca juga: PON Papua - Judo sumbang lima emas untuk kontingen Bali
"Kebetulan apa yang disampaikan kepada masing-masing cabang olahraga dan dipahami akhirnya membuahkan prestasi yang membanggakan di PON XX. Di Papua kita berjuang bersama-sama untuk memberikan prestasi terbaik untuk Bali dan dapat diwujudkan dengan luar biasa,’" ucap mantan Ketum KONI Badung ini.
Swandi berharap cabang olahraga yang gagal mempersembahkan medali di PON Papua jangan merasa kecil hati dan masih ada waktu kesempatan pada PON XXI yang akan digelar di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) tahun 2024.
Sebelum penyerahan penghargaan kepada cabang olahraga berprestasi di PON Papua, Ketum KONI Bali I Ketut Suwandi menerima penganugerahaan dan penyematan sabuk hitam DAN Kehormatan Inkai oleh Sekjen PB Inkai Pusat, Edy Musrsalim.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021