Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 15 mahasiswa akademi musik Singapura belajar memainkan alat musik jegog, kesenian khas Kabupaten Jembrana, selama dua minggu di Bali.
Ketua Sanggar Suar Agung, Desa Sangkar Agung, Kabupaten Jembrana, Ketut Suwentra, di Denpasar, Senin, mengatakan, pihaknya mengajar ke-15 mahasiswa asing itu memainkan musik yang mempunyai alunan suara merdu yang berbuat dari bahan bambu.
Ia mengatakan, pihaknya membawa seperangkat alat musik jegog ke sebuah vila di Payangan, Kabupaten Gianyar, 60 km timur laut Denpasar, tempat ke-15 mahasiswa itu tinggal sementara.
Di sebuah vila yang dikitari persawahan yang menghijau dengan panorama pemandangan yang indah puluhan mahasiswa Singapura itu belajar memainkan alat musik jegog.
"Bersama dua pelatih lainnya saya mengajarkan mahasiswa itu memainkan jegog mengikuti alunan gending-gending Bali," tutur Ketut Suwentra yang hampir setiap tahun memimpin tim kesenian jegog mengadakan lawatan ke Jepang.
Berkat keseriusan, kesungguhan dan kekompakan ke-15 mahasiswa asing itu selama dua minggu secara terus menerus siang hingga malam mampu menguasai dasar-dasar memainkan jegog Bali.(ADT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Ketua Sanggar Suar Agung, Desa Sangkar Agung, Kabupaten Jembrana, Ketut Suwentra, di Denpasar, Senin, mengatakan, pihaknya mengajar ke-15 mahasiswa asing itu memainkan musik yang mempunyai alunan suara merdu yang berbuat dari bahan bambu.
Ia mengatakan, pihaknya membawa seperangkat alat musik jegog ke sebuah vila di Payangan, Kabupaten Gianyar, 60 km timur laut Denpasar, tempat ke-15 mahasiswa itu tinggal sementara.
Di sebuah vila yang dikitari persawahan yang menghijau dengan panorama pemandangan yang indah puluhan mahasiswa Singapura itu belajar memainkan alat musik jegog.
"Bersama dua pelatih lainnya saya mengajarkan mahasiswa itu memainkan jegog mengikuti alunan gending-gending Bali," tutur Ketut Suwentra yang hampir setiap tahun memimpin tim kesenian jegog mengadakan lawatan ke Jepang.
Berkat keseriusan, kesungguhan dan kekompakan ke-15 mahasiswa asing itu selama dua minggu secara terus menerus siang hingga malam mampu menguasai dasar-dasar memainkan jegog Bali.(ADT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012