PT Medco Energi Internasional Tbk melalui lima anak perusahaannya meraih tujuh penghargaan dari SKK Migas yang diberikan saat perhelatan International Convention on Indonesian Upstream Oil & Gas (IOG) 2021.

Direktur Utama Medco E&P Ronald Gunawan mengatakan prestasi ini merupakan bukti perseroan dalam mengimplementasikan operational excellence untuk memenuhi target pemerintah dan mendukung upaya SKK Migas dalam mengejar target produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD pada 2030.
 
“Prestasi ini dapat kami peroleh berkat dukungan SKK Migas dan pemangku kepentingan serta kerja keras pekerja Medco E&P yang secara berkelanjutan melakukan perencanaan dan eksekusi yang optimal dengan mengutamakan keselamatan kerja serta kelestarian lingkungan," kata Ronald dalam acara IOG 2021 di Badung, Bali, Rabu.
 
Kelima anak perusahaan yang meraih penghargaan adalah PT Medco E&P Indonesia di bidang pengendalian pengadaan, Medco E&P Simenggaris di bidang pengendalian pengadaan, JOB Pertamina – Medco E&P Tomori mendapat dua penghargaan, dan Medco E&P Natuna juga memperoleh dua penghargaan.

Baca juga: SKK Migas: IOG 2021 hasilkan 41 kesepakatan migas senilai 3,62 miliar dolar AS
 
Sementara Medco Energi Sampang memperoleh penghargaan di bidang operasi.
 
Selain memperoleh tujuh penghargaan, Medco E&P Indonesia juga meneken perjanjian jual beli gas dengan PT Pupuk Sriwijaya Palembang.
 
Perusahaan berkomitmen mendukung perkembangan industri domestik dengan kembali memasok gas bagi pabrik pupuk pelat merah tersebut.
 
Selain penandatanganan perjanjian jual beli migas, Medco E&P juga menandatangani beberapa Letter of Agreement (LoA) dengan beberapa perusahaan domestik lain terkait penyesuaian harga atas volume kontrak gas.
 
"Penandatanganan ini merupakan bukti komitmen kami untuk turut memenuhi kebutuhan gas domestik," pungkas Ronald.


PGN
Sementara itu, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai Subholding Gas Pertamina menyepakati sembilan perjanjian jual beli gas bumi demi ketahanan pasokan gas bumi di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.
 
PGN menandatangani kesepakatan komersial itu dalam acara The 2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2021 yang diselenggarakan oleh SKK Migas di Bali pada 29 November sampai 1 Desember 2021.

"Kami mengintegrasikan infrastruktur dari Sumatera bagian utara hingga Jawa Timur agar penyaluran gas bumi ke berbagai segmen semakin fleksibel dan handal," kata Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan di Badung, Bali.
 
Pada IOG 2021, Subholding Gas Pertamina melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dan Letter of Agreement (LoA) dengan produsen hulu untuk mendukung daya saing industri dan menjaga ketahanan pasokan gas bumi.
 


Subholding Gas Pertamina dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang menandatangani perjanjian jual beli gas dengan total volume sebesar 34,8 BBTUD.
 
Gas bumi dari PHE Jambi Merang akan digunakan untuk kebutuhan pelanggan di sektor lifting minyak dan gas bumi, kilang, kelistrikan, dan industri di wilayah Sumatera Tengah, Kepulauan Riau, Sumatra Selatan, dan Jawa Barat.
 
Perjanjian jual beli gas ditandatangani oleh Direktur PHE Jambi Merang Jaffee Arizon, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan, Direktur Utama Pertagas Wiko Migantoro, dan Direktur Utama Pertagas Niaga Aminuddin.
 
Selain itu, PGN dan Saka Energi Muriah Limited menandatangani PJBG untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di sektor kelistrikan dan industri di wilayah Jawa dengan volume 10-12 BBTUD dari Wilayah Kerja Muriah.
 
PGN dengan ConocoPhillips Grissik Limited (CPGL) dan Medco Energi Madura Offshore Pty Ltd (Medco) juga menandatangani LoA untuk implementasi Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) atas Kepmen ESDM 135K/ 2021 dan 134K/ 2021.
 
Adapun rincian dokumen LoA antara PGN dengan mitra produsen hulu yang ditandatangani yaitu sebagai berikut:
 
1. LoA antara PGN dan CPGL SSWJ untuk implementasi Kepmen 134 dan 135 di wilayah Sumatra Selatan dan Jawa Barat sebesar 343,92 BBTUD.
2. LoA antara PGN dan CPGL Batam I untuk implementasi Kepmen 134 dan 135 di wilayah Batam sebesar 19,41 BBTUD.
3. LoA antara PGN dan CPGL Batam III untuk implementasi Kepmen 134 sebesar 33 BBTUD.
4. LoA antara PGN dan CPGL Dumai untuk implementasi Kepmen 134 di Sumatra bagian Tengah sebesar 8,37 BBTUD.
5. LoA antara PGN dan CPGL RU Dumai untuk implementasi Kepmen 135 di wilayah Sumatra bagian tengah dan Batam sebesar 12,5 BBTUD.
6. LoA antara PGN dan Medco Maleo untuk implementasi Kepmen 134 di wilayah Jawa Timur sebesar 15 BBTUD.
7. LoA antara PGN dan Medco Meliwis untuk implementasi Kepmen 134 di wilayah Jawa Timur sebesar 9,67 BBTUD.
 
"Kami berharap volume gas bumi yang disepakati dapat dimonetisasi secara optimal yang akan diutilisasi di sektor rumah tangga, industri, hingga pembangkit listrik yang dapat menciptakan multiplier effect bagi perekonomian nasional," pungkas Heru.


 

Pewarta: Sugiharto Purnama

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021