Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengajak masyarakat di "Pulau Dewata" itu untuk terus membangun kesadaran bersama dalam memerangi bahaya AIDS.
"Di tengah pandemi COVID-19, kelihatannya jumlah penderita AIDS relatif mengalami penurunan. Hal ini mengindikasikan tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk bersama menjauhi faktor risiko penularan AIDS," katanya saat mengunjungi Kantor Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali di Denpasar, Rabu.
Dalam kunjungan terkait peringatan Hari AIDS Sedunia itu, Wagub Bali mengatakan perubahan di tengah masyarakat juga karena adanya perubahan pola pikir atau stigma masyarakat terhadap para penderita AIDS.
"Dengan demikian, kesadaran masyarakat yang terinfeksi untuk berobat tinggi serta yang rentan berisiko memeriksakan dirinya sedini mungkin," ucap pria yang biasa disapa Cok Ace itu.
Baca juga: BKKBN Bali: Remaja berperan penting tekan sebaran HIV/AIDS
Dia menambahkan dengan kesadaran serta pemahaman masyarakat terhadap AIDS terus meningkat, penderita tidak lagi dikucilkan ataupun didiskriminasi di tengah masyarakat.
"Selain itu, kemajuan teknologi dan pengobatan yang terus berkembang membuat masyarakat dengan kesadaran sendiri untuk berobat," ujarnya, didampingi Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya itu.
Cok Ace berharap, ke depan kasus AIDS akan terus menurun seiring dengan peningkatan kesadaran dari masyarakat.
Baca juga: RSUD Wangaya tangani 70-120 kunjungan pasien HIV/AIDS perhari
Kepala Sekretariat KPA Provinsi Bali A A Ngurah Patria Nugraha menyampaikan di tengah pandemi COVID-19 saat ini pihaknya tetap melakukan sosialisasi HIV/AIDS.
Sosialisasi itu baik melalui webinar maupun media daring. "Dengan demikian, kami harapkan kasus AIDS di Provinsi Bali khususnya terus menurun dan kesehatan masyarakat meningkat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Di tengah pandemi COVID-19, kelihatannya jumlah penderita AIDS relatif mengalami penurunan. Hal ini mengindikasikan tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk bersama menjauhi faktor risiko penularan AIDS," katanya saat mengunjungi Kantor Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali di Denpasar, Rabu.
Dalam kunjungan terkait peringatan Hari AIDS Sedunia itu, Wagub Bali mengatakan perubahan di tengah masyarakat juga karena adanya perubahan pola pikir atau stigma masyarakat terhadap para penderita AIDS.
"Dengan demikian, kesadaran masyarakat yang terinfeksi untuk berobat tinggi serta yang rentan berisiko memeriksakan dirinya sedini mungkin," ucap pria yang biasa disapa Cok Ace itu.
Baca juga: BKKBN Bali: Remaja berperan penting tekan sebaran HIV/AIDS
Dia menambahkan dengan kesadaran serta pemahaman masyarakat terhadap AIDS terus meningkat, penderita tidak lagi dikucilkan ataupun didiskriminasi di tengah masyarakat.
"Selain itu, kemajuan teknologi dan pengobatan yang terus berkembang membuat masyarakat dengan kesadaran sendiri untuk berobat," ujarnya, didampingi Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya itu.
Cok Ace berharap, ke depan kasus AIDS akan terus menurun seiring dengan peningkatan kesadaran dari masyarakat.
Baca juga: RSUD Wangaya tangani 70-120 kunjungan pasien HIV/AIDS perhari
Kepala Sekretariat KPA Provinsi Bali A A Ngurah Patria Nugraha menyampaikan di tengah pandemi COVID-19 saat ini pihaknya tetap melakukan sosialisasi HIV/AIDS.
Sosialisasi itu baik melalui webinar maupun media daring. "Dengan demikian, kami harapkan kasus AIDS di Provinsi Bali khususnya terus menurun dan kesehatan masyarakat meningkat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021