Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022.
"Pada rapat ini kita mau memastikan kelancaran 182 kegiatan pada rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022 yang akan diselenggarakan di berbagai lokasi. Untuk itu, saya minta persiapan yang matang di berbagai aspek," katanya saat memimpin Rapat Koordinasi Bidang Dukungan Penyelenggaraan Acara Presidensi G20 tahun 2022 di Nusa Dua Bali, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Luhut memaparkan arahan tindak lanjut untuk memastikan kelancaran penyelenggaraan KTT G20 tahun depan.
Ia meminta Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perdagangan, TNI dan Kementerian Kesehatan untuk membuat standar layanan acara pada masing-masing bidang yang dapat diaplikasikan pada rangkaian kegiatan G20.
"Kita di sini kerja tim. Kita kerjakan dengan persiapan yang baik, maka hasilnya akan baik. Seperti saat kita selenggarakan IMF-WB Annual Meeting, semua pihak memandang sebelah mata, tapi kita buktikan bahwa bangsa ini bangsa besar yang bisa menyelesaikan masalahnya," tegasnya.
Baca juga: PUPR benahi infrastruktur dukung G20 di Bali 2022
Luhut menyampaikan agar semua instansi dan pihak yang terlibat agar bangga dan bekerja dengan tulus serta jangan merasa lembaganya yang paling hebat, karena penyelenggaraan tersebut merupakan kerja tim.
"Saya minta semua yang hadir hari ini jangan hanya omong-omong saja, semua harus pasang target. Kesuksesan mencapai target itulah ukuran suksesnya nanti," tambahnya.
Terkait dengan pelaksanaan protokol kesehatan selama kegiatan, Luhut meminta agar Menteri Kesehatan dimasukkan dalam Keputusan Presiden No.12 Tahun 2021 tentang Panitia Nasional Penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa pihaknya sedang menyiapkan panduan tertulis untuk para peserta KTT G20 terkait dengan pelaksanaan protokol kesehatan, mulai dari kedatangan para peserta, selama perhelatan acara, sampai dengan saat kepulangan.
"Kami sedang berkoordinasi agar ada standar minimum pelayanan kesehatan untuk masing-masing meeting dapat terlaksana," kata Menkes Budi.
Baca juga: Menko: Presidensi G20 di Bali pakai mobil listrik dorong perubahan iklim
Di sisi lain, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate juga diminta untuk agar mempersiapkan publikasi yang masif. Terkait hal itu, Menkominfo Johnny Plate mengatakan pihaknya akan melaksanakan orkestrasi komunikasi publik dengan baik.
"Penyampaian orkestrasi ini saya minta kepada Bakohumas Kementerian/Lembaga agar saling berkoordinasi. Kita juga akan laksanakan forum tematik dengan media-media nasional, dalam hal ini saya minta para pimpinan K/L dapat turut serta," terangnya.
Menkominfo juga menyampaikan akan melaksanakan forum tematik dengan media asing yang telah memiliki jaringan di Indonesia sebagai bagian orkestrasi informasi.
"Untuk itu saya minta bantuan Kementerian Luar Negeri sebagai penghubung dengan media internasional ini. Ini perlu dilakukan sebagai langkah proaktif dalam membangun relasi yang baik dengan media," pungkas Menkominfo.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Pada rapat ini kita mau memastikan kelancaran 182 kegiatan pada rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2022 yang akan diselenggarakan di berbagai lokasi. Untuk itu, saya minta persiapan yang matang di berbagai aspek," katanya saat memimpin Rapat Koordinasi Bidang Dukungan Penyelenggaraan Acara Presidensi G20 tahun 2022 di Nusa Dua Bali, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Luhut memaparkan arahan tindak lanjut untuk memastikan kelancaran penyelenggaraan KTT G20 tahun depan.
Ia meminta Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perdagangan, TNI dan Kementerian Kesehatan untuk membuat standar layanan acara pada masing-masing bidang yang dapat diaplikasikan pada rangkaian kegiatan G20.
"Kita di sini kerja tim. Kita kerjakan dengan persiapan yang baik, maka hasilnya akan baik. Seperti saat kita selenggarakan IMF-WB Annual Meeting, semua pihak memandang sebelah mata, tapi kita buktikan bahwa bangsa ini bangsa besar yang bisa menyelesaikan masalahnya," tegasnya.
Baca juga: PUPR benahi infrastruktur dukung G20 di Bali 2022
Luhut menyampaikan agar semua instansi dan pihak yang terlibat agar bangga dan bekerja dengan tulus serta jangan merasa lembaganya yang paling hebat, karena penyelenggaraan tersebut merupakan kerja tim.
"Saya minta semua yang hadir hari ini jangan hanya omong-omong saja, semua harus pasang target. Kesuksesan mencapai target itulah ukuran suksesnya nanti," tambahnya.
Terkait dengan pelaksanaan protokol kesehatan selama kegiatan, Luhut meminta agar Menteri Kesehatan dimasukkan dalam Keputusan Presiden No.12 Tahun 2021 tentang Panitia Nasional Penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa pihaknya sedang menyiapkan panduan tertulis untuk para peserta KTT G20 terkait dengan pelaksanaan protokol kesehatan, mulai dari kedatangan para peserta, selama perhelatan acara, sampai dengan saat kepulangan.
"Kami sedang berkoordinasi agar ada standar minimum pelayanan kesehatan untuk masing-masing meeting dapat terlaksana," kata Menkes Budi.
Baca juga: Menko: Presidensi G20 di Bali pakai mobil listrik dorong perubahan iklim
Di sisi lain, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate juga diminta untuk agar mempersiapkan publikasi yang masif. Terkait hal itu, Menkominfo Johnny Plate mengatakan pihaknya akan melaksanakan orkestrasi komunikasi publik dengan baik.
"Penyampaian orkestrasi ini saya minta kepada Bakohumas Kementerian/Lembaga agar saling berkoordinasi. Kita juga akan laksanakan forum tematik dengan media-media nasional, dalam hal ini saya minta para pimpinan K/L dapat turut serta," terangnya.
Menkominfo juga menyampaikan akan melaksanakan forum tematik dengan media asing yang telah memiliki jaringan di Indonesia sebagai bagian orkestrasi informasi.
"Untuk itu saya minta bantuan Kementerian Luar Negeri sebagai penghubung dengan media internasional ini. Ini perlu dilakukan sebagai langkah proaktif dalam membangun relasi yang baik dengan media," pungkas Menkominfo.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021