Jelang pembukaan laga Indonesia Masters 2021 pekan depan, pebulu tangkis ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu mengaku ingin bermain lebih santai dan lepas pada turnamen yang menjadi bagian dari agenda Indonesia Badminton Festival 2021 ini.
Menurut Greysia, hal itu dilakukan karena beban mereka yang sebenarnya dalam target tahun ini sudah dilalui melalui kemenangan medali emas Olimpiade Tokyo Agustus lalu.
"Saya pribadi tidak ada tekanan sama sekali, tapi bukan begitu saja bisa menikmati. Di sini mainnya lebih lepas karena tantangan utama di tahun ini sudah dilewati. Sekarang tinggal kejar target-target lainnya saja," kata Greysia saat ditemui di Nusa Dua, Bali, Minggu.
Baca juga: Ganda campuran Indonesia targetkan satu gelar juara di IBF-2021 Bali
Bermain di kandang sendiri membuat atlet berusia 34 tahun ini lebih bersemangat meski kelelahan masih dirasakan setelah melakoni pertandingan beruntun.
Sejak sukses menggondol medali emas di Tokyo, Greysia/Apriyani ikut bagian dalam ajang bergengsi di Piala Sudirman dan Piala Uber, serta sejumlah turnamen lanjutan di Eropa.
Sebagai persiapan bermain di IBF 2021, sudah pasti Greysia melakukan pemulihan. Namun menurutnya, fokus menjaga mental juga tidak kalah penting untuk dilakukan.
"Kalau pemulihan sudah beberapa bulan, sekarang sudah tahap menjaga pikiran agar lebih fokus," ungkapnya.
Baca juga: 256 pebulu tangkis dunia ramaikan IBF 2021 di Bali
Sementara itu, Apriyani masih menitikberatkan latihannya dengan pemanasan fisik menjelang laga Indonesia Masters, Selasa. Penguatan otot kaku dan tangan, serta aspek tenaga masih dimatangkan oleh Apriyani.
"Pemulihan bukan berarti tidak latihan. Saya selalu menjaga otot kaki atau tangan, terus powernya juga. Utamanya itu yang dijaga. Pikiran juga tetap dijaga, mungkin dibikin santai saja," tutur Apriyani.
Baginya, bermain di Tanah Air harus disikapi secara bijak agar tidak menjadi beban di lapangan. Meski seluruh turnamen di IBF 2021 tidak dihadiri penonton, namun bagi Apriyani kenyataan bermain sebagai tuan rumah punya nilai psikologis tersendiri.
"Yang penting bagaimana kami membawa diri di lapangan supaya tidak terbebani. Saya terima kasih sekali kalau masyarakat mendoakan yang terbaik untuk kami. Kami nikmati saja, dan saya pokoknya selalu berjuang," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Menurut Greysia, hal itu dilakukan karena beban mereka yang sebenarnya dalam target tahun ini sudah dilalui melalui kemenangan medali emas Olimpiade Tokyo Agustus lalu.
"Saya pribadi tidak ada tekanan sama sekali, tapi bukan begitu saja bisa menikmati. Di sini mainnya lebih lepas karena tantangan utama di tahun ini sudah dilewati. Sekarang tinggal kejar target-target lainnya saja," kata Greysia saat ditemui di Nusa Dua, Bali, Minggu.
Baca juga: Ganda campuran Indonesia targetkan satu gelar juara di IBF-2021 Bali
Bermain di kandang sendiri membuat atlet berusia 34 tahun ini lebih bersemangat meski kelelahan masih dirasakan setelah melakoni pertandingan beruntun.
Sejak sukses menggondol medali emas di Tokyo, Greysia/Apriyani ikut bagian dalam ajang bergengsi di Piala Sudirman dan Piala Uber, serta sejumlah turnamen lanjutan di Eropa.
Sebagai persiapan bermain di IBF 2021, sudah pasti Greysia melakukan pemulihan. Namun menurutnya, fokus menjaga mental juga tidak kalah penting untuk dilakukan.
"Kalau pemulihan sudah beberapa bulan, sekarang sudah tahap menjaga pikiran agar lebih fokus," ungkapnya.
Baca juga: 256 pebulu tangkis dunia ramaikan IBF 2021 di Bali
Sementara itu, Apriyani masih menitikberatkan latihannya dengan pemanasan fisik menjelang laga Indonesia Masters, Selasa. Penguatan otot kaku dan tangan, serta aspek tenaga masih dimatangkan oleh Apriyani.
"Pemulihan bukan berarti tidak latihan. Saya selalu menjaga otot kaki atau tangan, terus powernya juga. Utamanya itu yang dijaga. Pikiran juga tetap dijaga, mungkin dibikin santai saja," tutur Apriyani.
Baginya, bermain di Tanah Air harus disikapi secara bijak agar tidak menjadi beban di lapangan. Meski seluruh turnamen di IBF 2021 tidak dihadiri penonton, namun bagi Apriyani kenyataan bermain sebagai tuan rumah punya nilai psikologis tersendiri.
"Yang penting bagaimana kami membawa diri di lapangan supaya tidak terbebani. Saya terima kasih sekali kalau masyarakat mendoakan yang terbaik untuk kami. Kami nikmati saja, dan saya pokoknya selalu berjuang," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021