Denpasar (Antara Bali) - Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Bali Gede Wenten Aryasudha M.Pd meminta para peserta uji kompetensi guru (UKG) bersertifikasi tidak perlu takut atau menjadi momok.
"UKG bersertifikasi bukanlah momok menakutkan karena tujuannya mulia untuk memetakan kompetensi guru sehingga guru diminta mengikutinya dengan baik," kata Wenten Aryasudha di Denpasar, Senin.
Ia menyadari keresahan itu muncul di antara para guru, karena ada kekhawatiran mempengaruhi nilai kinerja selama ini yang telah dilakukan oleh guru bersangkutan.
"Dalam kaitan menyangkut profesi itu tidak benar, ini yang perlu diluruskan, bahwa UKG ini tidak ada kaitannya memutuskan atau meningkatkan tunjangan profesi guru," katanya menjelaskan.
Kepala SMP PGRI 2 Denpasar ini menambahkan, UKG jangan sampai menjadi momok yang menakutkan. UKG bermanfaat bagi para guru selain untuk memetakan kualitas guru, juga sebagai langkah awal karena mulai 2013 semua guru, baik yang sudah atau pun belum bersertifasi wajib mengikuti penilaian kinerja guru.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"UKG bersertifikasi bukanlah momok menakutkan karena tujuannya mulia untuk memetakan kompetensi guru sehingga guru diminta mengikutinya dengan baik," kata Wenten Aryasudha di Denpasar, Senin.
Ia menyadari keresahan itu muncul di antara para guru, karena ada kekhawatiran mempengaruhi nilai kinerja selama ini yang telah dilakukan oleh guru bersangkutan.
"Dalam kaitan menyangkut profesi itu tidak benar, ini yang perlu diluruskan, bahwa UKG ini tidak ada kaitannya memutuskan atau meningkatkan tunjangan profesi guru," katanya menjelaskan.
Kepala SMP PGRI 2 Denpasar ini menambahkan, UKG jangan sampai menjadi momok yang menakutkan. UKG bermanfaat bagi para guru selain untuk memetakan kualitas guru, juga sebagai langkah awal karena mulai 2013 semua guru, baik yang sudah atau pun belum bersertifasi wajib mengikuti penilaian kinerja guru.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012