Yogyakarta (Antara Bali) - Sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta mengadakan pelatihan pembuatan kerupuk dari daun bambu bagi warga Plaosan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Pelatihan itu untuk menumbuhkan semangat wiraswasta sebagai usaha sampingan. Kerupuk daun bambu itu sehat karena tidak mengandung bahan pengawet," kata seorang mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Ayu Siti Rohmah di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia pembuatan kerupuk daun bambu cukup sederhana. Bahan-bahan yang diperlukan antara lain tepung tapioka 500 gram, tepung terigu 100 gram, garam 25 gram, gula pasir 35 gram, bawang putih 35 gram, kapur sirih satu sendok makan, dan 350 mililiter air.

"Daun bambu muda direbus untuk membersihkan bulunya kemudian digiling dengan campuran tepung tapioka, tepung terigu, garam, gula pasir, bawang putih, kapur sirih, dan air," katanya.

Ia mengatakan adonan diaduk hingga menjadi kalis dan tidak lengket di tangan. Selanjutnya, adonan dicetak secara merata pada besek lalu dikukus sampai benar-benar matang hingga warna adonan menjadi hijau bening.

"Adonan yang sudah matang kemudian dianginkan sekitar 12 jam. Setelah mengeras dipotong tipis-tipis dengan ketebalan sekitar dua centimeter dan dikeringkan di bawah sinar matahari," katanya.

Menurut dia daun bambu yang sering dijadikan bahan obat-obatan di China hanya berakhir sebagai limbah di Indonesia. Padahal, daun bambu termasuk salah satu antioksidan yang juga mengandung berbagai senyawa yang berguna untuk menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol.(LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012