Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) I Gusti Ngurah Rai, Bali, melakukan simulasi penanggulangan huru-hara yang dilakukan di Baseops Lanud I Gusti Ngurah Rai.

"Kegiatan yang kami laksanakan ini adalah merupakan satuan latihan yang dilakukan Lanud I Gusti Ngurah Rai, dengan tujuan melihat prosedur tetap yang kami miliki dalam menghadapi kontigensi ataupun eskalasi ancaman di wilayah Lanud I Gusti Ngurah Rai," ujar Danlanud I Gusti Ngurah Rai Kolonel Pnb Reza R.R Sastranegara, Rabu.

Pada kegiatan itu, diskenariokan belasan pendemo menyampaikan aspirasi langsung kepada pejabat yang tiba di Bali melalui Bandara Ngurah Rai. Aksi demo yang awalnya berjalan kondusif tiba-tiba berubah menjadi anarkis ketika massa aksi mencoba masuk ke dalam Baseops Lanud I Gusti Ngurah Rai.

Baca juga: Lanud I Gusti Ngurah Rai Bali dukung operasi Garda Samudera

Mereka terus merangsek masuk dan menerobos pagar yang dijaga personel POM AU yang membuat prajurit TNI AU yang tergabung dalam Pasukan Penanggulangan Huru-Hara (PHH) Lanud I Gusti Ngurah Rai memukul mundur para pendemo.

Pada waktu yang bersamaan, pejabat VVIP yang tiba juga langsung dievakuasi keluar area Baseops melalui pintu pos 27 Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.

"Dari pelaksanaan simulasi ini kami melihat apakah prosedur tetap yang saat ini dimiliki apakah masih berlaku atau perlu kami revisi dan dikembangkan," kata Reza R.R Sastranegara.

Danlanud menjelaskan, pada kegiatan itu pihaknya menjalankan dua latihan yaitu pertama adalah pengamanan VVIP dan penanggulangan huru-hara yang dilakukan secara terbatas tetap mengedepankan protokol kesehatan.

"Dalam hal ini kami melatih seluruh prajurit TNI AU Lanud I Gusti Ngurah Rai untuk bisa tanggap dan responsif terhadap eskalasi yang terjadi dengan satuan pengamanan serta satuan pertahanan yang dimiliki," ungkapnya.

"Tujuannya adalah untuk melatih taktik maupun koordinasi dan komunikasi yang dilaksanakan saat eskalasi terjadi bisa lihat dan evaluasi kedepan apa yang perlu kita perbaharui, perbaiki dan apa yang perlu kita tingkatkan dari latihan ini,” tambah Danlanud Reza R.R Sastranegara.

Baca juga: Lanud I Gusti Ngurah Rai tingkatkan skill prajurit dalam menembak

Ia menambahkan, kawasan Bandara dan Lanud sebenarnya merupakan objek vital sehingga bentuk aktivitas huru-hara apapun tidak diperbolehkan.

Nantinya ketika mendapatkan informasi terkait rencana aksi, pihaknya tentunya akan melakukan langkah antisipasi dengan melakukan pendekatan secara humanis kepada pengunjuk rasa agar tidak melakukan aksinya.

"Namun apabila eskalasi itu muncul dan tiba-tiba tidak bisa kami sekat lagi serta cegah serta tidak dapat dilakukan secara humanis, tentunya kita melakukan tindakan sesuai prosedur," ujar Danlanud.

Reza R.R Sastranegara menambahkan, kegiatan simulasi itu rutin dilakukan setiap tahun sesuai dengan program kerja Lanud I Gusti Ngurah

"Kami lakukan kegiatan simulasi ini setahun dua kali untuk memberikan penyegaran kembali kepada anggota TNI AU di Lanud I Gusti Ngurah Rai," ujarnya.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021