Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menekankan pentingnya pemulihan trauma pascagempa Karangasem yang terjadi pada 16 Oktober 2021, khususnya pada korban dari kelompok anak-anak dan perempuan.

"Selain bantuan material seperti sembako dan kebutuhan lainnya, saya ingin OPD terkait memberi perhatian pada upaya pemulihan trauma pascagempa," kata Wagub Bali dalam penyerahan bantuan di Posko 1 Desa Ban, Karangasem, Minggu.

Wagub yang biasa disapa Cok Ace tersebut menyampaikan pentingnya pemulihan trauma itu saat berbincang dengan Perbekel (kepala desa) Ban I Gede Tamu Sugiantara dan sejumlah relawan.

Ia pun menyinggung soal pendistribusian bantuan kepada korban gempa yang telah menyebabkan korban meninggal dunia (3 orang), yang luka berat (9 orang), luka ringan (74 orang), dan 2.164 bangunan mengalami kerusakan di Kabupaten Karangasem dan Bangli.

"Kami berharap ada pola yang baik dalam penyaluran bantuan agar tepat sasaran. Khusus untuk jenis sembako, jangan sampai ada yang kedaluwarsa," ujar Cok Ace.

Terkait bantuan yang disalurkan dalam kesempatan itu oleh Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Bali, ucap Cok Ace,  merupakan wujud empati kepada masyarakat yang menjadi korban gempa dengan magnitudo 4,8 itu.

Baca juga: Pemkab Karangasem perpanjang tanggap darurat gempabumi hingga 29 Oktober

Sementara itu, Perbekel Desa Ban I Gede Tamu Sugiantara menyampaikan  dari 16 banjar (dusun) yang ada di wilayahnya, 9 banjar yang posisinya berada di atas perbukitan mengalami kerusakan parah dan 6 banjar di bawah rata-rata mengalami kerusakan ringan.

"Sebanyak 377 rumah rusak total dan 1.083 rusak ringan. Selain itu, 131 pura juga mengalami kerusakan akibat gempa," ujarnya. 

Sugiantara menyebut, bantuan yang saat ini sangat dibutuhkan oleh warganya yang kehilangan tempat tinggal adalah seng yang akan dimanfaatkan sebagai sebagai tempat berteduh. Sedangkan bantuan berupa sembako dan kebutuhan lain menurutnya saat ini sudah mencukupi.

Menanggapi hal itu, Wagub Cok Ace yang didampingi Kalaksa BPBD Bali I Made Rentin mengarahkan agar Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali menyesuaikan bantuan dengan kebutuhan korban gempa.

"Syukur yang dari BI ini bantuan riilnya belum dibawa hari ini. Jadi masih bisa disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat agar tidak mubazir," ucapnya. 

Selanjutnya, komponen masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan diminta berkoordinasi dengan BPBD Provinsi atau Kabupaten agar apa yang diberikan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.

Baca juga: Menko PMK: Bali masih berstatus darurat bencana

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menyampaikam bantuan ini merupakan wujud kepedulian pelaku usaha perbankan yang tergabung dalam wadah BMPD berkolaborasi dengan BPD Bali dan juga Bank Indonesia. 

Pihaknya sengaja mendahului penyerahan bantuan secara simbolis dan datang langsung ke posko untuk mengetahui apa sesungguhnya yang menjadi kebutuhan masyarakat korban gempa saat ini. 

"Syukur kami ke sini dulu, tadinya jenis bantuan yang akan kita berikan adalah yang sudah tersedia di posko dalam jumlah yang cukup. Tadi kami dengar dari kepala desa yang dibutuhkan adalah seng. Kami akan atur kembali jenis bantuan yang akan dikirim," ucap Trisno.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021