Sebanyak 1.500 orang pasien lebih terlayani melalui program kesehatan berupa layanan Mobil Antar Jemput Pasien yang digelontorkan Bupati Karangasem I Gede Dana sejak tiga bulan lalu.
"Melihat jumlah pasien yang sudah terlayani sejak tiga bulan terakhir, mencerminkan bahwa program yang digelontorkan itu semakin diminati masyarakat," kata Bupati I Gede Dana setelah rapat evaluasi menyangkut program layanan kesehatan antar jemput pasien yang digelar di Wantilan Kantor Bupati Karangasem, Kamis.
Dalam rapat itu, dilaporkan bahwa dalam tiga bulan terakhir, program yang diluncurkan bersamaan Hari Jadi ke-381 Kota Amlapura itu telah berhasil memberikan pelayanan lebih dari 1.500 orang pasien. "Pelaksanaan program antar jemput pasien sudah bagu, tapi perlu disempurnakan," katanya.
Hal yang dirasakan mengalami sedikit kendala, kata Bupati, adalah petugas call centre 119 yang saat ini baru menyediakan 1 petugas di masing-masing dusun. Untuk itu, pihaknya sudah mengintruksikan Dinas Kesehatan untuk menambah petugas call center di setiap dusun maksimal 5 orang petugas.
"Ini yang selalu menjadi keluhan selama pelaksanaan program antar jemput pasien ini. Saya memaklumi, karena petugas yang ada memang masih terbatas. Untuk fasilitas mobil, semuanya sudah bagus," katanya.
Baca juga: Paiketan Puri se-Bali adakan "Kampanye Anti Sampah Plastik" di Karangasem
Menyikapi semakin meningkatnya animo masyarakat dalam menggunakan layanan antar jemput pasien itu, Gede Dana berencana mengembangkan rayon dari 6 rayon menjadi 8 rayon pada tahun 2021.
"Pengembangan ini rencananya akan kita laksanakan tahun depan. Rayon Bebandem yang masih bergabung dengan rayon Karangasem akan berdiri sendiri, begitu juga rayon Selat-Sidemen masing-masing akan menjadi satu rayon," ungkapnya.
Sebelumnya, Kadis Kesehatan Karangasem, dr I Gusti Bagus Putra Pertama, mengatakan 1.500 lebih pasien yang sudah terlayani dari program antar jemput pasien tersebut ditangani dari 6 rayon (rayon Karangasem -Bebandem, Abang, Kubu, Selat-Sidemen, dan Rayon Kecamatan Manggis).
"Per hari, ada 1-3 pasien yang bisa dilayani dan dalam satu bulan rata-rata pasien yang dilayani sebanyak 550 orang pasien," pungkas Bagus Putra Pertama.
Dalam program antar jempust pasien itu, Pemkab Karangasem menyiapkan 22 unit kendaraan plat merah, sedangkan petugas pelayan kesehatan yang disediakan 84 orang, rinciannya 28 orang tenaga paramedis, 30 orang tenaga pendamping dan 24 orang tenaga sopir, tersebar di 6 rayon.
Jembatan Subagan rusak
Pada hari yang sama (7/10), Bupati Karangasem I Gede Dana memantau pembangunan ruas jalan jembatan penghubung antara Desa Subagan dan Desa Asak. Bupati datang tanpa didampingi pejabat lainnya.
Ia mengatakan hanya ingin memastikan secara langsung sejauh mana pengerjaan telah berjalan, sekaligus memberi semangat para pekerja proyek. Ia juga ingin memastikan pengerjaan jembatan tidak lagi asal-asalan, sehingga dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu lama oleh masyarakat sekitar.
"Saya ingin pastikan jembatan ini dibangun dengan baik. Jangan cepat jebol lagi. Masyarakat juga harus ikut serta mengawasi pengerjaannya," ujar Bupati Dana di hadapan Tim Prokopim Kabupaten Karangasem.
Baca juga: Tapal batas Klungkung-Karangasem dibangun
Bupati Gede Dana juga berharap pihak kontraktor pelaksana agar mampu menghasilkan pekerjaan fisik jembatan sesuai perencanaan, sebab harapan masyarakat terhadap jembatan ini sangat besar, karena warga dari beberapa desa selama ini sangat terbantu dengan adanya jembatan itu.
Harapan masyarakat segera dibangun kembali jembatan terlihat ketika jembatan ini bertahun-tahun rusak tanpa ada perbaikan dari pemerintah daerah. Protes masyarakat sangat banyak. Mereka terus mempertanyakan kenapa jembatan tidak kunjung diperbaiki.
Bupati asal Desa Datah, Kecamatan Abang ini memastikan detail struktur jembatan yang akan dibangun. Struktur jembatan akan menggunakan box culvert. Dananya diambil dari APBD Karangasem Tahun Anggaran 2021 senilai Rp1.212.058.000. Proyek ini dikerjakan selama 150 hari kalender. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Melihat jumlah pasien yang sudah terlayani sejak tiga bulan terakhir, mencerminkan bahwa program yang digelontorkan itu semakin diminati masyarakat," kata Bupati I Gede Dana setelah rapat evaluasi menyangkut program layanan kesehatan antar jemput pasien yang digelar di Wantilan Kantor Bupati Karangasem, Kamis.
Dalam rapat itu, dilaporkan bahwa dalam tiga bulan terakhir, program yang diluncurkan bersamaan Hari Jadi ke-381 Kota Amlapura itu telah berhasil memberikan pelayanan lebih dari 1.500 orang pasien. "Pelaksanaan program antar jemput pasien sudah bagu, tapi perlu disempurnakan," katanya.
Hal yang dirasakan mengalami sedikit kendala, kata Bupati, adalah petugas call centre 119 yang saat ini baru menyediakan 1 petugas di masing-masing dusun. Untuk itu, pihaknya sudah mengintruksikan Dinas Kesehatan untuk menambah petugas call center di setiap dusun maksimal 5 orang petugas.
"Ini yang selalu menjadi keluhan selama pelaksanaan program antar jemput pasien ini. Saya memaklumi, karena petugas yang ada memang masih terbatas. Untuk fasilitas mobil, semuanya sudah bagus," katanya.
Baca juga: Paiketan Puri se-Bali adakan "Kampanye Anti Sampah Plastik" di Karangasem
Menyikapi semakin meningkatnya animo masyarakat dalam menggunakan layanan antar jemput pasien itu, Gede Dana berencana mengembangkan rayon dari 6 rayon menjadi 8 rayon pada tahun 2021.
"Pengembangan ini rencananya akan kita laksanakan tahun depan. Rayon Bebandem yang masih bergabung dengan rayon Karangasem akan berdiri sendiri, begitu juga rayon Selat-Sidemen masing-masing akan menjadi satu rayon," ungkapnya.
Sebelumnya, Kadis Kesehatan Karangasem, dr I Gusti Bagus Putra Pertama, mengatakan 1.500 lebih pasien yang sudah terlayani dari program antar jemput pasien tersebut ditangani dari 6 rayon (rayon Karangasem -Bebandem, Abang, Kubu, Selat-Sidemen, dan Rayon Kecamatan Manggis).
"Per hari, ada 1-3 pasien yang bisa dilayani dan dalam satu bulan rata-rata pasien yang dilayani sebanyak 550 orang pasien," pungkas Bagus Putra Pertama.
Dalam program antar jempust pasien itu, Pemkab Karangasem menyiapkan 22 unit kendaraan plat merah, sedangkan petugas pelayan kesehatan yang disediakan 84 orang, rinciannya 28 orang tenaga paramedis, 30 orang tenaga pendamping dan 24 orang tenaga sopir, tersebar di 6 rayon.
Jembatan Subagan rusak
Pada hari yang sama (7/10), Bupati Karangasem I Gede Dana memantau pembangunan ruas jalan jembatan penghubung antara Desa Subagan dan Desa Asak. Bupati datang tanpa didampingi pejabat lainnya.
Ia mengatakan hanya ingin memastikan secara langsung sejauh mana pengerjaan telah berjalan, sekaligus memberi semangat para pekerja proyek. Ia juga ingin memastikan pengerjaan jembatan tidak lagi asal-asalan, sehingga dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu lama oleh masyarakat sekitar.
"Saya ingin pastikan jembatan ini dibangun dengan baik. Jangan cepat jebol lagi. Masyarakat juga harus ikut serta mengawasi pengerjaannya," ujar Bupati Dana di hadapan Tim Prokopim Kabupaten Karangasem.
Baca juga: Tapal batas Klungkung-Karangasem dibangun
Bupati Gede Dana juga berharap pihak kontraktor pelaksana agar mampu menghasilkan pekerjaan fisik jembatan sesuai perencanaan, sebab harapan masyarakat terhadap jembatan ini sangat besar, karena warga dari beberapa desa selama ini sangat terbantu dengan adanya jembatan itu.
Harapan masyarakat segera dibangun kembali jembatan terlihat ketika jembatan ini bertahun-tahun rusak tanpa ada perbaikan dari pemerintah daerah. Protes masyarakat sangat banyak. Mereka terus mempertanyakan kenapa jembatan tidak kunjung diperbaiki.
Bupati asal Desa Datah, Kecamatan Abang ini memastikan detail struktur jembatan yang akan dibangun. Struktur jembatan akan menggunakan box culvert. Dananya diambil dari APBD Karangasem Tahun Anggaran 2021 senilai Rp1.212.058.000. Proyek ini dikerjakan selama 150 hari kalender. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021