Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Jawa Timur M Mas'ud Said mengusulkan kepada PBNU untuk memperkuat ajaran Ahlusunnah wal jamaah (Aswaja) di ranah publik termasuk di wilayah lembaga kenegaraan dan pemerintahan.
 
Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Jawa Timur M Mas'ud Said dalam keterangannya diterima di Jakarta, Minggu, mengatakan perlu memperkuat ajaran di pemerintahan itu baik di tingkat pusat maupun daerah termasuk di instansi-instansi strategis lainnya.
 
Tokoh yang juga telah menyumbangkan pemikiran "Peta Jalan NU Menuju Abad Kedua" menyampaikan hal itu dalam forum rapat Komisi Program Kerja Munas dan Kombes Nahdlatul Ulama di Jakarta.
 
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin minta NU berperan di tingkat global
 
Dia juga mengingatkan agar proliferasi atau pengembangan ideologi yang dianggap sebagai salah satu penangkal radikalisme serta pemahaman Islam yang lebih damai dan sejuk ditopang kodifikasi ajaran melalui penulisan buku Aswaja yang dapat dipelajari di kalangan umum dan sebagai bahan pendidikan keagamaan di masyarakat umum.
 
"Jadi pada saat NU sudah memasuki abad kedua usianya, Aswaja yang mengajarkan Islam Wasathiyah dan akhlak keberagamaan yang pas dalam konteks bernegara dan berpemerintahan sudah harus bisa menjadi bagian kurikulum pendidikan kenegaraan dan keagamaan dengan memodernisasi lembaga lembaga pendidikannya," katanya.
 
M Mas'ud Said juga menekankan pentingnya aplikasi cara berpikir Aswaja dan akhlak atau cara bertindak Aswaja bagi pengurus dan dan aktivis NU di jajaran publik, pemerintahan harus berperilaku sesuai dengan kaidah sebagaimana diajarkan ulama.
 
Baca juga: Sekjen PBNU dan Anwar Ibrahim hadiri "halal bi halal virtual" di Kuala Lumpur
 
Kemudian hal itu juga berlaku bagi warga NU di kalangan bisnis korporasi, kader NU di jajaran pimpinan perdagangan dan industri serta cendekiawan di kampus-kampus.
 
"Ke depan PBNU bersama ulama dan cendekiawannya seharusnya bisa memimpin dan menguasai mainstream ideologi kenegaraan dan cara keberagamaan yang wasathiyah, membawa keramahan hubungan antarpemeluk agama yang kuat di kancah internasional," ucapnya.
 
Terutama kata dia pada saat dunia sudah hampir kehilangan keadilan karena ideologi hubungan antarnegaranya dan corak keagamaannya cenderung menimbulkan peperangan antarpemeluk agama.

Pewarta: Boyke Ledy Watra

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021