Wakil Presiden Ma’ruf Amin, selaku Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), meminta NU mulai mengambil peran di tingkat internasional dengan prinsip ukhuwah Islamiyah, ukhuwah insaniyah dan ukhuwah wathaniyah.
Hal itu disampaikan Wapres Ma’ruf saat mengikuti acara Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU di Jakarta, Sabtu.
"Kita sudah saatnya mengambil peran global. Banyak yang mengharapkan peran NU di tingkat global karena NU memiliki prinsip yang disebut ukhuwah insaniyah, disamping ukhuwah Islamiyah dan wathaniyah," kata Ma’ruf Amin di kediaman resmi wapres Jakarta, Sabtu.
Baca juga: PBNU dan Duta Besar RRT perkuat kerja sama
Peran NU di tingkat nasional, lanjut Wapres, telah mendapat pengakuan dari banyak pihak, khususnya yang berkontribusi dalam menciptakan kerukunan dan perdamaian.
"Memang peran NU secara nasional, yang dianggap memiliki kontribusi besar di dalam menciptakan kerukunan dan perdamaian, ini menarik banyak pihak," tambahnya.
Oleh karena itu, di tengah masih terjadinya konflik di sejumlah negara, Ma’ruf Amin meminta warga Nahdliyin mulai terlibat dengan menggunakan pendekatan moralitas keagamaan dan kemanusiaan.
"Prinsip-prinsip NU itu yang diperlukan ketika dunia kita masih banyak terjadi konflik dimana-mana dan belum bisa teratasi, baik melalui jalur diplomasi politik apalagi jalur militer," ujarnya.
Baca juga: Sekjen PBNU dan Anwar Ibrahim hadiri "halal bi halal virtual" di Kuala Lumpur
Munas Alim Ulama dan Konbes NU diselenggarakan di Grand Sahid Hotel Jakarta pada Sabtu dan Minggu (26/9), dengan mengundang 250 pengurus dan anggota, guna membahas persoalan dalam negeri di bidang kesehatan, politik, hukum dan keamanan (polhukam), pendidikan hingga kesejahteraan rakyat.
Forum tertinggi kedua setelah Muktamar NU tersebut akan memberikan rekomendasi kepada Pemerintah terkait berbagai persoalan yang dihadapi Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021