Denpasar (Antara Bali) - Ritual ziarah yang rutin dilakukan umat Muslim menjelang Bulan Puasa membawa berkah bagi pedagang bunga musiman di Denpasar.
"Saya berjualan bunga untuk keperluan ziarah, hanya saat menjelang Bulan Puasa dan tiga hari sebelum Hari Raya Lebaran," kata Agus Mujiono, seorang pedagang bunga, Jumat.
Dalam sehari, dengan modal Rp200 ribu, Agus bisa meraup lebih dari Rp450 ribu hingga Rp500 ribu. Bunga yang dijual pun beragam mulai dari mawar, pacar air, kenanga, sedap malam, dan bunga lainnya baik dalam bentuk tangkai maupun dikemas.
Untuk satu tangkai bunga mawar misalnya dijual seharga Rp3 ribu rupiah. Sedangkan untuk satu kemas bunga pacar air dijual seharga Rp1.000. Sementara untuk satu tangkai bunga sedap malam, dijual Rp2 ribu.
Hal senada juga diungkapkan pedagang bunga lain, Ika Saputri yang mengaku mendapatkan keuntungan hingga lebih dari Rp500 ribu. Menurut dia, tidak jarang banyak peziarah yang membeli bunganya dalam jumlah besar sehingga stok bunga dagangannya cepat habis.(DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Saya berjualan bunga untuk keperluan ziarah, hanya saat menjelang Bulan Puasa dan tiga hari sebelum Hari Raya Lebaran," kata Agus Mujiono, seorang pedagang bunga, Jumat.
Dalam sehari, dengan modal Rp200 ribu, Agus bisa meraup lebih dari Rp450 ribu hingga Rp500 ribu. Bunga yang dijual pun beragam mulai dari mawar, pacar air, kenanga, sedap malam, dan bunga lainnya baik dalam bentuk tangkai maupun dikemas.
Untuk satu tangkai bunga mawar misalnya dijual seharga Rp3 ribu rupiah. Sedangkan untuk satu kemas bunga pacar air dijual seharga Rp1.000. Sementara untuk satu tangkai bunga sedap malam, dijual Rp2 ribu.
Hal senada juga diungkapkan pedagang bunga lain, Ika Saputri yang mengaku mendapatkan keuntungan hingga lebih dari Rp500 ribu. Menurut dia, tidak jarang banyak peziarah yang membeli bunganya dalam jumlah besar sehingga stok bunga dagangannya cepat habis.(DWA/T007)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012