Denpasar (Antara Bali) - Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian, dan Pengembangan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Kasmiati, mengatakan, program KB menjadi investasi jangka panjang pembangunan sumber daya manusia di Indonesia.
"Keluarga mempunyai peran strategis untuk menciptakan SDM berkualitas. Penduduk besar dan tidak berkualitas hanya akan menjadi beban pembangunan," katanya dalam peringatan Hari Keluarga Nasional Ke-19 Provinsi Bali di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, jika tidak ada upaya yang keras untuk mengendalikan jumlah penduduk lewat KB, dikhawatirkan pada 2050 penduduk Indonesia menjadi dua kali lipat dari jumlah saat ini.
"Indonesia bisa menduduki peringkat ketiga di dunia dan ini akan menjadi beban berat pemerintah untuk menyejahterakan rakyat," ujarnya.
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk Indonesia pada 2010, total jumlah penduduk di Tanah Air sebanyak 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 1,49 persen.
"Jumlah ini sudah di atas angka yang semula diprediksikan sebanyak 234 juta, dengan laju pertumbuhan 1,24 persen," ujarnya.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Keluarga mempunyai peran strategis untuk menciptakan SDM berkualitas. Penduduk besar dan tidak berkualitas hanya akan menjadi beban pembangunan," katanya dalam peringatan Hari Keluarga Nasional Ke-19 Provinsi Bali di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, jika tidak ada upaya yang keras untuk mengendalikan jumlah penduduk lewat KB, dikhawatirkan pada 2050 penduduk Indonesia menjadi dua kali lipat dari jumlah saat ini.
"Indonesia bisa menduduki peringkat ketiga di dunia dan ini akan menjadi beban berat pemerintah untuk menyejahterakan rakyat," ujarnya.
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk Indonesia pada 2010, total jumlah penduduk di Tanah Air sebanyak 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 1,49 persen.
"Jumlah ini sudah di atas angka yang semula diprediksikan sebanyak 234 juta, dengan laju pertumbuhan 1,24 persen," ujarnya.(LHS/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012