Jakarta (Antara Bali) - Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Franky Sibarani mengatakan permintaan dan produksi biskuit serta sirup mengalami kenaikan hingga 100 persen menjelang Lebaran.
"Secara umum, produksi makanan dan minuman dipastikan meningkat 20 persen hingga 30 persen menjelang puasa dan Lebaran. Tetapi khusus biskuit dan sirup, peningkatannya hingga 100 persen," kata Franky Sibarani di Jakarta, Kamis.
Menurut dia peningkatan produksi biskuit dan sirup itu karena kedua produk itu biasa digunakan sebagai bingkisan lebaran maupun persediaan di rumah saat Lebaran.
"Daripada membuat kue sendiri, lebih banyak yang memilih membeli biskuit kalengan," ujarnya.
Selain untuk melayani banyaknya permintaan, peningkatan produksi makanan dan minuman menjelang Lebaran juga untuk menambah stok di tingkat distributor. Hal itu untuk mengantisipasi habisnya stok karena banyaknya permintaan saat Lebaran.(IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Secara umum, produksi makanan dan minuman dipastikan meningkat 20 persen hingga 30 persen menjelang puasa dan Lebaran. Tetapi khusus biskuit dan sirup, peningkatannya hingga 100 persen," kata Franky Sibarani di Jakarta, Kamis.
Menurut dia peningkatan produksi biskuit dan sirup itu karena kedua produk itu biasa digunakan sebagai bingkisan lebaran maupun persediaan di rumah saat Lebaran.
"Daripada membuat kue sendiri, lebih banyak yang memilih membeli biskuit kalengan," ujarnya.
Selain untuk melayani banyaknya permintaan, peningkatan produksi makanan dan minuman menjelang Lebaran juga untuk menambah stok di tingkat distributor. Hal itu untuk mengantisipasi habisnya stok karena banyaknya permintaan saat Lebaran.(IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012