Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama forkopimda melakukan peninjauan dua rumah sakit rujukan COVID-19, yakni RSUD Wangaya dan RSUP Sanglah Denpasar.
Wali Kota Jaya Negara di Denpasar, Jumat, mengatakan peninjauan sebagai upaya untuk memastikan optimalisasi pelayanan, penanganan kasus terpapar COVID-19 di rumah sakit rujukan, serta keterisian tempat tidur (bad occupancy rate/BOR).
Ia mengatakan dari peninjauan tersebut dapat dipantau bersama bahwa pelayanan di rumah sakit rujukan sudah berjalan dengan optimal serta fokus penurunan BOR juga sudah dilaksanakan.
Baca juga: Setahun COVID-19, RS Wangaya perbaiki fasilitas hingga SDM
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Dandim 1611/Badung Kolonel Inf Made Alit Yudana, Wakapolresta Denpasar AKBP I Wayan Jiartana, dan Kasi Intel Kejari Denpasar Eka Suyantha.
"Kunjungan kali ini kita fokus meninjau optimalisasi pelayanan dan BOR, selain itu kami juga sebagai upaya untuk memastikan penanganan kasus-kasus terpapar COVID-19 di rumah sakit rujukan," ucapnya.
Jaya Negara mengatakan dari pemantauan di RSUD Wangaya menyediakan 109 tempat tidur untuk mendukung ketersediaan ruang isolasi COVID-19. Dari jumlah tersebut sebanyak 45 tempat tidur terisi atau 41,28 persen.
Baca juga: RSUP Sanglah Denpasar tuntaskan operasi "bentall" pertama di Bali
Di RSUP Sanglah tersedia sebanyak 289 tempat tidur ruang isolasi COVID-19. Dari jumlah tersebut sebanyak 88 telah terisi atau 30,5 persen.
"Untuk BOR dan pelayanan sudah optimal, sehingga saat ini kita fokus pada penurunan kasus positif COVID-19, sehingga diharapkan level PPKM untuk Bali, khususnya Kota Denpasar dapat segera turun, serta tentunya dengan harapan kasus menurun dan pasien yang ditangani lekas sembuh," ujarnya.
Dandim 1611/Badung Kolonel Inf Made Alit Yudana meminta rumah sakit rujukan agar memberikan pelayanan secara optimal sehingga bisa menekan kasus kematian pasien COVID-19.
"Kami minta kepada rumah sakit yang dijadikan tempat rujukan COVID-19 untuk penanganan secara maksimal. Selain berharap dengan penanganan yang baik dari RS tersebut, kepada masyarakat juga menaati protokol kesehatan," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Wali Kota Jaya Negara di Denpasar, Jumat, mengatakan peninjauan sebagai upaya untuk memastikan optimalisasi pelayanan, penanganan kasus terpapar COVID-19 di rumah sakit rujukan, serta keterisian tempat tidur (bad occupancy rate/BOR).
Ia mengatakan dari peninjauan tersebut dapat dipantau bersama bahwa pelayanan di rumah sakit rujukan sudah berjalan dengan optimal serta fokus penurunan BOR juga sudah dilaksanakan.
Baca juga: Setahun COVID-19, RS Wangaya perbaiki fasilitas hingga SDM
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Dandim 1611/Badung Kolonel Inf Made Alit Yudana, Wakapolresta Denpasar AKBP I Wayan Jiartana, dan Kasi Intel Kejari Denpasar Eka Suyantha.
"Kunjungan kali ini kita fokus meninjau optimalisasi pelayanan dan BOR, selain itu kami juga sebagai upaya untuk memastikan penanganan kasus-kasus terpapar COVID-19 di rumah sakit rujukan," ucapnya.
Jaya Negara mengatakan dari pemantauan di RSUD Wangaya menyediakan 109 tempat tidur untuk mendukung ketersediaan ruang isolasi COVID-19. Dari jumlah tersebut sebanyak 45 tempat tidur terisi atau 41,28 persen.
Baca juga: RSUP Sanglah Denpasar tuntaskan operasi "bentall" pertama di Bali
Di RSUP Sanglah tersedia sebanyak 289 tempat tidur ruang isolasi COVID-19. Dari jumlah tersebut sebanyak 88 telah terisi atau 30,5 persen.
"Untuk BOR dan pelayanan sudah optimal, sehingga saat ini kita fokus pada penurunan kasus positif COVID-19, sehingga diharapkan level PPKM untuk Bali, khususnya Kota Denpasar dapat segera turun, serta tentunya dengan harapan kasus menurun dan pasien yang ditangani lekas sembuh," ujarnya.
Dandim 1611/Badung Kolonel Inf Made Alit Yudana meminta rumah sakit rujukan agar memberikan pelayanan secara optimal sehingga bisa menekan kasus kematian pasien COVID-19.
"Kami minta kepada rumah sakit yang dijadikan tempat rujukan COVID-19 untuk penanganan secara maksimal. Selain berharap dengan penanganan yang baik dari RS tersebut, kepada masyarakat juga menaati protokol kesehatan," ucapnya.
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021