Menjelang HUT pada 11 September, Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) totalitas melayani masyarakat di tengah pandemi dengan menghadirkan berbagai program siaran maupun pemberitaan yang fokus pada penanggulangan atau pencegahan penularan COVID-19.
"Perjalanan Radio Republik Indonesia selama dua tahun ini semenjak masa pandemi memang kita totalitas, dalam arti program-program acara kita fokus pada bagaimana penanggulangan, bagaimana memutus rantai COVID-19 dengan berbagai sisi," ujar Kepala LPP RRI Jakarta Enderiman Butar-Butar saat dihubungi Antara, Rabu.
Dia mengatakan selama pandemi, RRI senantiasa menyajikan konten berita yang bersifat informatif, membangun, tidak membuat trauma maupun gaduh, serta mendukung seluruh program pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Baca juga: Gubernur Bali: RRI miliki peran penting lawan hoaks
Di tengah penyebaran arus informasi yang pesat, RRI juga berkomitmen memerangi kabar hoaks yang beredar di masyarakat. Pelopor radio di Tanah Air itu menghadirkan sumber pertama dalam siaran pemberitaan untuk mengklarifikasi atau meluruskan informasi, termasuk tentang COVID-19, yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Begitu ada informasi yang membingungkan, Kominfo bisa dihubungi, apakah berita ini hoaks atau tidak. Kominfo kan bisa mengetahui. Ini salah satu yang kita lakukan untuk mengklarifikasi," kata Enderiman.
RRI juga menjadikan Pro3 sebagai layanan siaran nasional resmi yang menyajikan informasi mengenai perkembangan COVID-19 secara penuh.
Sementara dari sisi konten siaran, lanjut dia, RRI fokus menghadirkan program-program yang menghadirkan semangat dan optimisme menghadapi pandemi, salah satunya program edukasi belajar dari rumah.
Program bertajuk "Belajar di RRI" itu menghadirkan para guru sekolah untuk mengajar di udara yang juga melayani tanya jawab secara interaktif.
Baca juga: Wali Kota Denpasar minta RRI angkat kearifan lokal
Enderiman mengatakan program edukasi melalui radio sangat bermanfaat, khususnya bagi mereka yang tinggal di wilayah-wilayah pelosok.
"Program Belajar di RRI ini dilaksanakan tentunya akan membantu mereka yang susah sinyal seperti katakanlah di daerah Papua, itu sangat-sangat digencarkan oleh RRI sendiri," kata pria yang juga telah ditetapkan sebagai Anggota Dewan Pengawas LPP RRI terpilih periode 2021-2026 itu.
Radio yang akan berulang tahun ke-76 pada 11 September mendatang itu juga memiliki program siaran khusus dengan menghadirkan psikolog untuk membahas berbagai topik menarik, seperti kiat menghadapi stres atau situasi sulit di tengah pandemi COVID-19.
"Di usia ke-76 tentunya RRI semakin dahsyat dan semakin berpihak kepada publik dengan segala situasi dan kondisi mengikuti zamannya, mengikuti teknologi penyiaran, dan juga selalu berbasis dengan kepentingan publik," ucap Enderiman.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Perjalanan Radio Republik Indonesia selama dua tahun ini semenjak masa pandemi memang kita totalitas, dalam arti program-program acara kita fokus pada bagaimana penanggulangan, bagaimana memutus rantai COVID-19 dengan berbagai sisi," ujar Kepala LPP RRI Jakarta Enderiman Butar-Butar saat dihubungi Antara, Rabu.
Dia mengatakan selama pandemi, RRI senantiasa menyajikan konten berita yang bersifat informatif, membangun, tidak membuat trauma maupun gaduh, serta mendukung seluruh program pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Baca juga: Gubernur Bali: RRI miliki peran penting lawan hoaks
Di tengah penyebaran arus informasi yang pesat, RRI juga berkomitmen memerangi kabar hoaks yang beredar di masyarakat. Pelopor radio di Tanah Air itu menghadirkan sumber pertama dalam siaran pemberitaan untuk mengklarifikasi atau meluruskan informasi, termasuk tentang COVID-19, yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Begitu ada informasi yang membingungkan, Kominfo bisa dihubungi, apakah berita ini hoaks atau tidak. Kominfo kan bisa mengetahui. Ini salah satu yang kita lakukan untuk mengklarifikasi," kata Enderiman.
RRI juga menjadikan Pro3 sebagai layanan siaran nasional resmi yang menyajikan informasi mengenai perkembangan COVID-19 secara penuh.
Sementara dari sisi konten siaran, lanjut dia, RRI fokus menghadirkan program-program yang menghadirkan semangat dan optimisme menghadapi pandemi, salah satunya program edukasi belajar dari rumah.
Program bertajuk "Belajar di RRI" itu menghadirkan para guru sekolah untuk mengajar di udara yang juga melayani tanya jawab secara interaktif.
Baca juga: Wali Kota Denpasar minta RRI angkat kearifan lokal
Enderiman mengatakan program edukasi melalui radio sangat bermanfaat, khususnya bagi mereka yang tinggal di wilayah-wilayah pelosok.
"Program Belajar di RRI ini dilaksanakan tentunya akan membantu mereka yang susah sinyal seperti katakanlah di daerah Papua, itu sangat-sangat digencarkan oleh RRI sendiri," kata pria yang juga telah ditetapkan sebagai Anggota Dewan Pengawas LPP RRI terpilih periode 2021-2026 itu.
Radio yang akan berulang tahun ke-76 pada 11 September mendatang itu juga memiliki program siaran khusus dengan menghadirkan psikolog untuk membahas berbagai topik menarik, seperti kiat menghadapi stres atau situasi sulit di tengah pandemi COVID-19.
"Di usia ke-76 tentunya RRI semakin dahsyat dan semakin berpihak kepada publik dengan segala situasi dan kondisi mengikuti zamannya, mengikuti teknologi penyiaran, dan juga selalu berbasis dengan kepentingan publik," ucap Enderiman.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021