Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) menetapkan tiga kandidat yang akan dipilih menjadi calon ketua umum IAI periode tahun 2021-2024 dalam kegiatan Verifikasi dan Penetapan Kandidat Ketua Umum IAI yang diselenggarakan di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
"Tiga kandidat ketua umum yang telah kami tetapkan ini adalah Ahmad Saifudin Mutaqi, G. Budi Yulianto serta I Ketut Rana Wiarcha," ujar Ketua Panitia Pemilihan, Don Ara Kian, Selasa.
Ia mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari Tata Cara Pemilihan Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia yang dilakukan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD ART) IAI untuk memilih ketua dengan menggunakan sistem e-Vote.
Tahapan e-Vote dimulai dengan penetapan daftar pemilih tetap yang berhak menggunakan hak suara. Kemudian dilakukan proses penjaringan bakal calon yang menjalani proses verifikasi dengan beberapa kriteria hingga terjaringlah tujuh nama bakal calon ketua umum Ikatan Arsitek Indonesia.
"Dari tujuh nama bakal calon ketua kemudian dilakukan e-Vote pertama dengan daftar pemilih tetap sejumlah 4.590 orang dan akhirnya dapat mengerucut kepada tiga calon ketua umum yang kami tetapkan ini," katanya.
Don Ara Kian menjelaskan, dalam proses itu juga dilakukan verifikasi Kandidat Ketua Umum IAI dilakukan oleh Majelis Organisasi (MO) dan Majelis Kehormatan Nasional (MKN) guna mendalami lebih lanjut perihal pandangan maupun visi-misi menuju Ketua Umum IAI.
Selanjutnya setelah ditetapkan, ketiga orang calon ketua umum IAI tersebut akan menjalani masa pengenalan diri atau kampanye untuk menyosialisasikan berbagai program kerja dan komitmen apabila mereka nantinya memimpin Ikatan Arsitek Indonesia.
"Mereka punya waktu kurang lebih satu bulan efektif hingga Munas untuk melakukan proses sosialisasi diri kepada anggota. Nantinya kampanye akan dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan podcast yang juga mengundang sejumlah tokoh publik di Bandung, Yogyakarta dan Bali," ujar Don Ara.
Ia menambahkan, pemilihan ketua umum akan dilakukan pada puncak Munas XVI Ikatan Arsitek Indonesia di Bali yang rencananya diselenggarakan di Bali pada 27-29 Oktober 2021.
"Metode pemilihannya e-Vote kedua dengan one man one vote menggunakan aplikasi IAI interaktif yang sangat terbuka dan memiliki akuntabilitas sangat tinggi dan bisa diikuti dengan mudah oleh para anggota yang masuk ke dalam daftar pemilih tetap," ungkap Don Ara Kian.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Tiga kandidat ketua umum yang telah kami tetapkan ini adalah Ahmad Saifudin Mutaqi, G. Budi Yulianto serta I Ketut Rana Wiarcha," ujar Ketua Panitia Pemilihan, Don Ara Kian, Selasa.
Ia mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari Tata Cara Pemilihan Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia yang dilakukan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD ART) IAI untuk memilih ketua dengan menggunakan sistem e-Vote.
Tahapan e-Vote dimulai dengan penetapan daftar pemilih tetap yang berhak menggunakan hak suara. Kemudian dilakukan proses penjaringan bakal calon yang menjalani proses verifikasi dengan beberapa kriteria hingga terjaringlah tujuh nama bakal calon ketua umum Ikatan Arsitek Indonesia.
"Dari tujuh nama bakal calon ketua kemudian dilakukan e-Vote pertama dengan daftar pemilih tetap sejumlah 4.590 orang dan akhirnya dapat mengerucut kepada tiga calon ketua umum yang kami tetapkan ini," katanya.
Don Ara Kian menjelaskan, dalam proses itu juga dilakukan verifikasi Kandidat Ketua Umum IAI dilakukan oleh Majelis Organisasi (MO) dan Majelis Kehormatan Nasional (MKN) guna mendalami lebih lanjut perihal pandangan maupun visi-misi menuju Ketua Umum IAI.
Selanjutnya setelah ditetapkan, ketiga orang calon ketua umum IAI tersebut akan menjalani masa pengenalan diri atau kampanye untuk menyosialisasikan berbagai program kerja dan komitmen apabila mereka nantinya memimpin Ikatan Arsitek Indonesia.
"Mereka punya waktu kurang lebih satu bulan efektif hingga Munas untuk melakukan proses sosialisasi diri kepada anggota. Nantinya kampanye akan dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan podcast yang juga mengundang sejumlah tokoh publik di Bandung, Yogyakarta dan Bali," ujar Don Ara.
Ia menambahkan, pemilihan ketua umum akan dilakukan pada puncak Munas XVI Ikatan Arsitek Indonesia di Bali yang rencananya diselenggarakan di Bali pada 27-29 Oktober 2021.
"Metode pemilihannya e-Vote kedua dengan one man one vote menggunakan aplikasi IAI interaktif yang sangat terbuka dan memiliki akuntabilitas sangat tinggi dan bisa diikuti dengan mudah oleh para anggota yang masuk ke dalam daftar pemilih tetap," ungkap Don Ara Kian.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021