Pemerintah Provinsi Bali menerima bantuan 2.400 ventilator dari Pemerintah Australia untuk membantu penanganan COVID-19 di Pulau Dewata.
"Sekali lagi kami atas nama Pemerintah Provinsi Bali dan masyarakat Bali berterima kasih atas bantuan ini," kata Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati , dalam acara serah terima bantuan di Gudang Cargo Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, di Badung, Rabu.
Pihaknya berharap Australia maupun Indonesia dapat segera terbebas dari pandemi COVID-19 dan hubungan antarkedua negara jauh lebih solid dari sebelumnya.
Selain memberikan bantuan 2.400 ventilator tubs-humidiair standard tub yang diserahkan oleh Konsul Jendral Australia di Bali Anthea Griffin, Bali juga mendapatkan bantuan hibah medis berupa Mask-FFM-SML-Row sebanyak 1.440 unit dan Mask-FFM-LGE-Row 1.460 unit.
Baca juga: Australia bantu ventilator, masker, vaksin untuk Indonesia
Wagub yang biasa disapa Cok Ace itu mengatakan bantuan dari Pemerintah Australia tersebut akan sangat bermanfaat bagi penanganan pandemi di Bali.
Menurutnya, situasi kasus COVID-19 di Bali masih fluktuatif. Namun dengan berbagai kebijakan dan penanganan yang telah dilakukan, diharapkan kasus cepat melandai dan Bali.
"Dengan demikian, Bali dapat pulih kembali sehingga baik perekonomian maupun pariwisata dapat berjalan dengan normal," ujar pria yang juga Ketua PHRI Bali itu.
Sementara itu, Konsul Jendral Australia di Bali Anthea Griffin mengatakan bantuan tersebut merupakan bantuan kemanusiaan untuk meringankan beban Pemerintah Provinsi Bali, khususnya dalam penanganan pandemi COVID-19.
Menurutnya, sebagai negara tetangga, sudah seharusnya saling menolong, walaupun Australia juga masih berjuang dalam menghadapi pandemi. Namun, saling membantu tetap menjadi kewajiban.
"Kami berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan kita semua berharap pandemi ini segera berlalu, sehingga semua berjalan normal kembali," katanya.
Baca juga: Bandara Ngurah Rai layani penerbangan repatriasi WNA tujuan Australia
Pihaknya berharap ke depan hubungan Bali dan Australia semakin erat, bahkan lebih baik dari sebelumnya.
Setelah acara serah terima bantuan, selanjutnya Wagub Cok Ace bersama Konsul Australia didampingi oleh Kepala BPBD Provinsi Bali, Kadis Kesehatan Provinsi Bali, Kadis Perhubungan Provinsi Bali dan satuan terkait secara bersama-sama menuju pintu keberangkatan internasional.
Mereka ke keberangkatan internasional untuk melepas keberangkatan pesawat Qantas dengan nomor penerbangan QR 108 dengan tujuan Denpasar-Darwin.
Melalui pesawat tersebut, Pemerintah Australia memulangkan warganya yang berada di Indonesia. Pemulangan (repatriasi) itu dilakukan melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Sebanyak 199 warga Australia, baik yang sebelumnya tinggal di Bali maupun daerah lain, mengikuti penerbangan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Sekali lagi kami atas nama Pemerintah Provinsi Bali dan masyarakat Bali berterima kasih atas bantuan ini," kata Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati , dalam acara serah terima bantuan di Gudang Cargo Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, di Badung, Rabu.
Pihaknya berharap Australia maupun Indonesia dapat segera terbebas dari pandemi COVID-19 dan hubungan antarkedua negara jauh lebih solid dari sebelumnya.
Selain memberikan bantuan 2.400 ventilator tubs-humidiair standard tub yang diserahkan oleh Konsul Jendral Australia di Bali Anthea Griffin, Bali juga mendapatkan bantuan hibah medis berupa Mask-FFM-SML-Row sebanyak 1.440 unit dan Mask-FFM-LGE-Row 1.460 unit.
Baca juga: Australia bantu ventilator, masker, vaksin untuk Indonesia
Wagub yang biasa disapa Cok Ace itu mengatakan bantuan dari Pemerintah Australia tersebut akan sangat bermanfaat bagi penanganan pandemi di Bali.
Menurutnya, situasi kasus COVID-19 di Bali masih fluktuatif. Namun dengan berbagai kebijakan dan penanganan yang telah dilakukan, diharapkan kasus cepat melandai dan Bali.
"Dengan demikian, Bali dapat pulih kembali sehingga baik perekonomian maupun pariwisata dapat berjalan dengan normal," ujar pria yang juga Ketua PHRI Bali itu.
Sementara itu, Konsul Jendral Australia di Bali Anthea Griffin mengatakan bantuan tersebut merupakan bantuan kemanusiaan untuk meringankan beban Pemerintah Provinsi Bali, khususnya dalam penanganan pandemi COVID-19.
Menurutnya, sebagai negara tetangga, sudah seharusnya saling menolong, walaupun Australia juga masih berjuang dalam menghadapi pandemi. Namun, saling membantu tetap menjadi kewajiban.
"Kami berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan kita semua berharap pandemi ini segera berlalu, sehingga semua berjalan normal kembali," katanya.
Baca juga: Bandara Ngurah Rai layani penerbangan repatriasi WNA tujuan Australia
Pihaknya berharap ke depan hubungan Bali dan Australia semakin erat, bahkan lebih baik dari sebelumnya.
Setelah acara serah terima bantuan, selanjutnya Wagub Cok Ace bersama Konsul Australia didampingi oleh Kepala BPBD Provinsi Bali, Kadis Kesehatan Provinsi Bali, Kadis Perhubungan Provinsi Bali dan satuan terkait secara bersama-sama menuju pintu keberangkatan internasional.
Mereka ke keberangkatan internasional untuk melepas keberangkatan pesawat Qantas dengan nomor penerbangan QR 108 dengan tujuan Denpasar-Darwin.
Melalui pesawat tersebut, Pemerintah Australia memulangkan warganya yang berada di Indonesia. Pemulangan (repatriasi) itu dilakukan melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Sebanyak 199 warga Australia, baik yang sebelumnya tinggal di Bali maupun daerah lain, mengikuti penerbangan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021