Jakarta (Antara Bali) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Mari Elka Pangestu, mengatakan kuliner dan restoran Indonesia di luar negeri sangat potensial menjadi alat promosi wisata, sekaligus sebagai simbol identitas bangsa.
       
"Kita lihat dari segi pengeluaran, diperkirakan 19 persen dan 16 persen dari pengeluaran wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara untuk restoran serta kuliner," kata Mari Pangestu di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan, sekitar 20 persen di antara pengeluaran itu digunakan untuk belanja termasuk oleh-oleh makanan olahan dan suvenir.

Oleh karena itu, wisata belanja dan kuliner akan menjadi salah satu fokus turisme minat khusus yang akan dikembangkan oleh kementerian yang dipimpinnya itu.
         
Menurut Mari Elka, saat ini banyak Diaspora Indonesia yang bergerak di bidang restoran di antaranya Yono Purnomo (Restoran Indonesia Yono's di New York), Mochammad Sjachrani (Bandung Restaurant, Wisconsin).
        
Kemudian Iwan Sudarsono (wirausaha yang mengembangkan 270 outlet sushi di California dan pemasok sushi serta berbagai makanan di sektor ritel), serta perwakilan perbankan Haru Koesmahargyo (Bank Rakyat Indonesia, New York Agency).

Namun jumlah restoran Indonesia di luar negeri itu masih sedikit dibanding dengan Restoran Thailand, Vietnam dan Tiongkok. "Karena itu kami menilai perlu dipilih beberapa kuliner ikon nasional seperti nasi goreng, rendang, sate, mie goreng dan branding culinary yang akan dikembangkan secara konsisten," ujar Mari Elka.(*/M038/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012