Gianyar (Antara Bali) - Bupati Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengingatkan para calon bupati dan wakil bupati agar tidak membohongi rakyat saat menyampaikan visi dan misinya menjelang pemilihan kepala daerah.
"Penyerahan tongkat kepemimpinan bukan berarti penunjukan putra mahkota, melainkan sebagai pengingat agar para calon tidak mengumbar janji yang membohongi rakyat," kata bupati yang akrab disapa Cok Ace itu di Gianyar, Bali, Senin.
Saat menerima Sekda Kabupaten Gianyar Cokorda Putra Nindia yang mencalonkan diri sebagai bupati dari Partai Golkar bersama Anak Agung Ngurah Agung, dia juga mengingatkan agar dalam kampanye para calon tetap mengutamakan persaudaraan.
"Demikian juga dengan Ning (Nindia-Agung) jangan sampai membuat janji-janji di luar batas kemampuan," kata Cok Ace yang tidak ikut ambil bagian dalam Pilkada Gianyar 2012 meskipun baru satu periode menjabat bupati itu.
Kedatangan Cok Nindia beserta rombongan, selain berpamitan juga memberikan cendera mata berupa "topeng dalem" kepada Cok Ace. Cok Ace pun memberikan tongkat komando kepada Cok Nindia.
Sementara itu, Calon Bupati Gianyar dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Anak Agung Gde Bharata, menemui ibundanya, Anak Agung Istri Mas, untuk meminta doa restu.
Dia menganggap restu dari perempuan berusia 80 tahun itu sangat penting, mengingat dalam pilkada pada 4 November 2012 itu dia akan bertarung dengan adik kandungnya, Anak Agung Ngurah Agung, yang mendampingi Cok Nindia dari Partai Golkar.
AA Istri Mas mengingatkan anaknya itu agar tetap menjaga kesantunan dalam berpolitik, meskipun harus bersaing dengan sesama semeton (trah).(IPA/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Penyerahan tongkat kepemimpinan bukan berarti penunjukan putra mahkota, melainkan sebagai pengingat agar para calon tidak mengumbar janji yang membohongi rakyat," kata bupati yang akrab disapa Cok Ace itu di Gianyar, Bali, Senin.
Saat menerima Sekda Kabupaten Gianyar Cokorda Putra Nindia yang mencalonkan diri sebagai bupati dari Partai Golkar bersama Anak Agung Ngurah Agung, dia juga mengingatkan agar dalam kampanye para calon tetap mengutamakan persaudaraan.
"Demikian juga dengan Ning (Nindia-Agung) jangan sampai membuat janji-janji di luar batas kemampuan," kata Cok Ace yang tidak ikut ambil bagian dalam Pilkada Gianyar 2012 meskipun baru satu periode menjabat bupati itu.
Kedatangan Cok Nindia beserta rombongan, selain berpamitan juga memberikan cendera mata berupa "topeng dalem" kepada Cok Ace. Cok Ace pun memberikan tongkat komando kepada Cok Nindia.
Sementara itu, Calon Bupati Gianyar dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Anak Agung Gde Bharata, menemui ibundanya, Anak Agung Istri Mas, untuk meminta doa restu.
Dia menganggap restu dari perempuan berusia 80 tahun itu sangat penting, mengingat dalam pilkada pada 4 November 2012 itu dia akan bertarung dengan adik kandungnya, Anak Agung Ngurah Agung, yang mendampingi Cok Nindia dari Partai Golkar.
AA Istri Mas mengingatkan anaknya itu agar tetap menjaga kesantunan dalam berpolitik, meskipun harus bersaing dengan sesama semeton (trah).(IPA/M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012