Gubernur Bali Wayan Koster akan melibatkan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan di kabupaten/kota untuk menjadi "swaber" yang bertugas membantu tenaga medis puskesmas melakukan tes usap COVID-19.
"Tenaga 'swaber' dari mahasiswa akan bergabung dengan tim 'swaber' dan 'tracer' (petugas pelacakan) dari TNI dan Polri untuk bergerak bersama-sama," kata dia di Denpasar, Senin.
Pelibatan mahasiswa tersebut menjadi tenaga tes usap merupakan salah satu butir yang menjadi keputusan rapat bersama antara Gubernur Bali Wayan Koster, Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra dan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak pada Senin ini sebagai strategi mempercepat penurunan kasus COVID-19.
Ia menjelaskan rencana pembentukan beberapa tim sesuai jumlah lokasi yang ditargetkan untuk pelacakan dan pengetesan kasus di tempat.
"Kontak erat yang harus di-'tracing' dan 'testing' (pengetasan) adalah keluarga, tetangga kontak erat dan tempat bekerja," ucapnya.
Baca juga: Bali terus berjuang kendalikan COVID-19
Bagi yang positif COVID-19 akan langsung dibawa tempat isolasi terpusat yang disediakan di wilayah masing-masing berbasis desa.
Isolasi terpusat dan kebutuhan yang diperlukan, katanya, disiapkan oleh pemerintah kabupaten/kota, kecamatan, dan desa dengan memanfaatkan fasilitas kecamatan/desa, seperti balai latihan dan sekolah.
"Dinas Kesehatan menyiapkan tim tenaga kesehatan yang bertugas keliling ke lokasi isolasi terpusat. Semua orang yang menjalani isolasi terpusat dilakukan 'swab' (tes usap) PCR pada hari ke-10," ujar dia.
Pengecekan data orang yang menjalani isolasi mandiri, lanjut dia, oleh tim gabungan yang dipimpin dandim, kapolres, BPBD, dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota.
Baca juga: Gubernur Bali terima penghargaan Kapolri terkait PPKM Mikro terbaik
Pengetesan di tempat-tempat kerumunan/keramaian, seperti pasar, terminal, dan pusat perbelanjaan oleh tim gabungan yang dipimpin dandim, kapolres, BPBD, dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota.
"Keputusan rapat ini agar dilaksanakan bupati/wali kota beserta jajaran dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab," ucap Koster.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Tenaga 'swaber' dari mahasiswa akan bergabung dengan tim 'swaber' dan 'tracer' (petugas pelacakan) dari TNI dan Polri untuk bergerak bersama-sama," kata dia di Denpasar, Senin.
Pelibatan mahasiswa tersebut menjadi tenaga tes usap merupakan salah satu butir yang menjadi keputusan rapat bersama antara Gubernur Bali Wayan Koster, Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra dan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak pada Senin ini sebagai strategi mempercepat penurunan kasus COVID-19.
Ia menjelaskan rencana pembentukan beberapa tim sesuai jumlah lokasi yang ditargetkan untuk pelacakan dan pengetesan kasus di tempat.
"Kontak erat yang harus di-'tracing' dan 'testing' (pengetasan) adalah keluarga, tetangga kontak erat dan tempat bekerja," ucapnya.
Baca juga: Bali terus berjuang kendalikan COVID-19
Bagi yang positif COVID-19 akan langsung dibawa tempat isolasi terpusat yang disediakan di wilayah masing-masing berbasis desa.
Isolasi terpusat dan kebutuhan yang diperlukan, katanya, disiapkan oleh pemerintah kabupaten/kota, kecamatan, dan desa dengan memanfaatkan fasilitas kecamatan/desa, seperti balai latihan dan sekolah.
"Dinas Kesehatan menyiapkan tim tenaga kesehatan yang bertugas keliling ke lokasi isolasi terpusat. Semua orang yang menjalani isolasi terpusat dilakukan 'swab' (tes usap) PCR pada hari ke-10," ujar dia.
Pengecekan data orang yang menjalani isolasi mandiri, lanjut dia, oleh tim gabungan yang dipimpin dandim, kapolres, BPBD, dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota.
Baca juga: Gubernur Bali terima penghargaan Kapolri terkait PPKM Mikro terbaik
Pengetesan di tempat-tempat kerumunan/keramaian, seperti pasar, terminal, dan pusat perbelanjaan oleh tim gabungan yang dipimpin dandim, kapolres, BPBD, dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota.
"Keputusan rapat ini agar dilaksanakan bupati/wali kota beserta jajaran dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab," ucap Koster.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021