Korem 163/Wira Satya menyiapkan ribuan prajurit TNI yang bertugas untuk menjadi tracer atau pelacak kontak erat COVID-19 di wilayah Bali.

"Korem 163/Wira Satya siap mengerahkan 1.000 personel dalam rangka menjadi tenaga tracer kontak erat COVID-19. Mereka tersebar di seluruh Kodim Jajaran Korem 163/Wira Satya yang sebagian besar adalah para Babinsa maupun Bintara Staf lainnya," kata Kapenrem 163/Wira Satya Mayor Arm Ida Bagus Putu Diana Sukertia dalam siaran persnya di Denpasar, Bali, Kamis.

Ia mengatakan bahwa penyiapan dan pengerahan personel TNI dalam hal ini Korem 163/Wira Satya bersama Kodim Jajaran merupakan upaya TNI membantu pemerintah daerah di Bali meningkatkan rasio pelacakan (tracing) sehingga penyebaran COVID-19 cepat terkendali.

Kegiatan ini sesuai dengan perintah oleh komando atas kepada Jajaran TNI di bawah dalam penyiapan tenaga tracer.

"Dalam tugasnya para tracer personel TNI yaitu Para Babinsa akan melakukan dua cara pelacakan terhadap mereka yang telah kontak erat COVID-19, yaitu secara manual dan secara digital," jelas Kapenrem.

Langkah pertama dengan menggunakan cara digital yang mana para pelacak dari Babinsa tersebut akan menerima pemberitahuan atau notifikasi dari Dinas Kesehatan di daerah, kemudian petugas akan menghubungi dan mewawancarai warga lewat aplikasi pengiriman pesan whatsApp atau telepon.

Namun, jika dengan cara digital tidak bisa dilakukan atau tidak direspons maka para pelacak tersebut akan mendatangi rumah-rumah warga yang dicurigai telah terjadi kontak erat COVID-19 dan melakukan wawancara.

Hasil wawancara para tracer tersebut akan dilaporkan berjenjang mulai dari puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi sampai masuk menjadi laporan nasional.

Selama dua hari dari Selasa (27/7) hingga Rabu (28/7) para pelacak  telah diberikan pembekalan dan pelatihan secara virtual yang dipandu oleh Staf Ahli Epidemiologi Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan juga oleh Kesehatan Kodam IX/Udayana.

"Saat di lapangan tugas mereka akan bersinergi dengan tracer dari pihak Kepolisian dan pemerintah daerah dan juga para tenaga kesehatan atau nakes," katanya.

Pewarta: Ayu Khania Pranishita

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021