Negara (Antara Bali) - Senderan atau tanggul pemecah ombak di pantai Desa Candikusuma, Kabupaten Jembrana, yang dilanda abrasi hebat hingga merusak pemukiman warga mulai dikerjakan.
Pantauan di lokasi, Kamis, pengerjaan mulai dilakukan dari ujung timur dengan menggunakan alat berat dua unit eskavator untuk mengolah lahan.
"Setelah terjadinya abrasi yang sampai merusak rumah warga, kami ngotot minta ke pusat agar di pantai ini segera dibangun senderan. Syukurlah bisa dikabulkan," kata anggota Komisi C DPRD Jembrana, I Putu Kamawijaya yang ada di lokasi.
Hal senada juga dikatakan oleh Ketua Komisi, Ida Bagus Susrama yang mengaku, pihaknya harus berjuang keras menyakinkan Kementerian PU agar jatah senderan untuk Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana dibagi dengan Desa Candikusuma.
"Kecamatan Pekutatan mendapatkan jatah senderan 232 meter, kami minta itu dibagi, apalagi kondisi di Candikusuma lebih kritis. Kalau di Pekutatan hanya untuk antisipasi saja," kata Susrama.(GBI/DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Pantauan di lokasi, Kamis, pengerjaan mulai dilakukan dari ujung timur dengan menggunakan alat berat dua unit eskavator untuk mengolah lahan.
"Setelah terjadinya abrasi yang sampai merusak rumah warga, kami ngotot minta ke pusat agar di pantai ini segera dibangun senderan. Syukurlah bisa dikabulkan," kata anggota Komisi C DPRD Jembrana, I Putu Kamawijaya yang ada di lokasi.
Hal senada juga dikatakan oleh Ketua Komisi, Ida Bagus Susrama yang mengaku, pihaknya harus berjuang keras menyakinkan Kementerian PU agar jatah senderan untuk Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana dibagi dengan Desa Candikusuma.
"Kecamatan Pekutatan mendapatkan jatah senderan 232 meter, kami minta itu dibagi, apalagi kondisi di Candikusuma lebih kritis. Kalau di Pekutatan hanya untuk antisipasi saja," kata Susrama.(GBI/DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012