Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara m memanggil Asosiasi Pengelola Rumah Sakit Swasta (APRSS) se-Kota Denpasar untuk membahas lonjakan pasien COVID-19 karena ketersediaan kamar sudah melebihi kapasitas beberapa rumah sakit rujukan.
"Kami amati data dari Tim Penanganan COVID-19, lonjakan masyarakat terpapar virus corona meningkat. Sedangkan kapasitas tempat rawat pasien hampir penuh 100 persen di sejumlah rumah sakit rujukan. Oleh karena itu kami ingin mengajak pengelola rumah sakit swasta membantu maksimal penanganan pasien COVID-19," kata Jaya Negara di Denpasar, Kamis.
Pada pertemuan tersebut juga hadir Wakil Wali Kota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa, Penjabat Sekda Made Toya, Kepala Dinas Kesehatan Luh Putu Sri Armini dan Dirut RSUD Wangaya Denpasar, dr. Anak agung Gde Widiasa.
Baca juga: RSUD Wangaya kewalahan tangani pasien COVID-19
Wali Kota Jaya Negara mengatakan bahwa fokus yang dilakukan pemerintah kota adalah memastikan ketersediaan ruang isolasi bagi penanganan pasien COVID-19.
"Salah satu caranya sesuai juga dengan arahan Presiden Joko Widodo dan Surat Edaran Kementerian Kesehatan RI adalah menambah jumlah ketersediaan ruang isolasi pasien COVID-19 agar 'Bed Occupancy Rate' (BOR) atau angka yang menunjukkan persentase penggunaan tempat tidur di unit rawat inap menurun.
Komitmen disampaikan bahwa RSUD Wangaya dan RS swasta di Kota Denpasar agar bisa menambah ruang perawatan pasien COVID-19 minimal 40 persen dari jumlah ruang perawatan. Semua pengelola rumah sakit swasta yang hadir menyatakan siap untuk menambah dan memaksimalkan ruang isolasi untuk perawatan pasien COVID-19.
Baca juga: PMI Bali: 170 pasien COVID-19 terima donor plasma konvalesen
Dari pertemuan tersebut, kata Jaya Negara rata-rata rumah sakit mengalami kesulitan dalam pasokan oksigen. Terkait kondisi ini pihaknya mengatakan sudah berkoordinasi dengan Gubernur Bali atas arahan Menko Maritim dan Investasi bahwa suplai oksigen akan diupayakan mendatangkan dari Sulawesi.
Sementara berdasarkan laporan, suplai oksigen di RSUD Wangaya saat ini aman sampai tiga hari ke depan. Sementara di RS Balimed aman hingga 14 hari ke depan.
"Pemerintah Kota Denpasar juga intens berbagi informasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali terkait ketersediaan oksigen," kata Jaya negara menjelaskan.
Baca juga: RS Sanglah jamin fasilitas hingga oksigen pasien COVID-19 tetap aman
Dirut RSUD Wangaya, dr. Anak Agung Gde Widiasa mengatakan sesuai arahan Wali Kota Denpasar untuk segera menambah bed (tempat tidur) sebanyak 50 tempat tidur sehingga nantinya total menjadi 123 tempat tidur atau sekitar 70 persen dari total jumlah bed di RSUD Wangaya.
"Ini sesuai arahan Bapak Wali Kota untuk menambah ruang isolasi dan bed bagi pasien COVID-19, sehingga nantinya penanganan pasien terpapar virus corona lebih dioptimalkan," kata Agung Widiasa.
video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Kami amati data dari Tim Penanganan COVID-19, lonjakan masyarakat terpapar virus corona meningkat. Sedangkan kapasitas tempat rawat pasien hampir penuh 100 persen di sejumlah rumah sakit rujukan. Oleh karena itu kami ingin mengajak pengelola rumah sakit swasta membantu maksimal penanganan pasien COVID-19," kata Jaya Negara di Denpasar, Kamis.
Pada pertemuan tersebut juga hadir Wakil Wali Kota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa, Penjabat Sekda Made Toya, Kepala Dinas Kesehatan Luh Putu Sri Armini dan Dirut RSUD Wangaya Denpasar, dr. Anak agung Gde Widiasa.
Baca juga: RSUD Wangaya kewalahan tangani pasien COVID-19
Wali Kota Jaya Negara mengatakan bahwa fokus yang dilakukan pemerintah kota adalah memastikan ketersediaan ruang isolasi bagi penanganan pasien COVID-19.
"Salah satu caranya sesuai juga dengan arahan Presiden Joko Widodo dan Surat Edaran Kementerian Kesehatan RI adalah menambah jumlah ketersediaan ruang isolasi pasien COVID-19 agar 'Bed Occupancy Rate' (BOR) atau angka yang menunjukkan persentase penggunaan tempat tidur di unit rawat inap menurun.
Komitmen disampaikan bahwa RSUD Wangaya dan RS swasta di Kota Denpasar agar bisa menambah ruang perawatan pasien COVID-19 minimal 40 persen dari jumlah ruang perawatan. Semua pengelola rumah sakit swasta yang hadir menyatakan siap untuk menambah dan memaksimalkan ruang isolasi untuk perawatan pasien COVID-19.
Baca juga: PMI Bali: 170 pasien COVID-19 terima donor plasma konvalesen
Dari pertemuan tersebut, kata Jaya Negara rata-rata rumah sakit mengalami kesulitan dalam pasokan oksigen. Terkait kondisi ini pihaknya mengatakan sudah berkoordinasi dengan Gubernur Bali atas arahan Menko Maritim dan Investasi bahwa suplai oksigen akan diupayakan mendatangkan dari Sulawesi.
Sementara berdasarkan laporan, suplai oksigen di RSUD Wangaya saat ini aman sampai tiga hari ke depan. Sementara di RS Balimed aman hingga 14 hari ke depan.
"Pemerintah Kota Denpasar juga intens berbagi informasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali terkait ketersediaan oksigen," kata Jaya negara menjelaskan.
Baca juga: RS Sanglah jamin fasilitas hingga oksigen pasien COVID-19 tetap aman
Dirut RSUD Wangaya, dr. Anak Agung Gde Widiasa mengatakan sesuai arahan Wali Kota Denpasar untuk segera menambah bed (tempat tidur) sebanyak 50 tempat tidur sehingga nantinya total menjadi 123 tempat tidur atau sekitar 70 persen dari total jumlah bed di RSUD Wangaya.
"Ini sesuai arahan Bapak Wali Kota untuk menambah ruang isolasi dan bed bagi pasien COVID-19, sehingga nantinya penanganan pasien terpapar virus corona lebih dioptimalkan," kata Agung Widiasa.
video oleh Pande Yudha
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021