Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Semen Padang Hospital (SPH) dr Yoshida Nazar, Sp.OG mengingatkan kaum perempuan agar mengenali gejala kanker seviks atau leher rahim sejak dini karena jika terlambat ditangani bisa berujung kepada kematian.
"Kanker serviks merupakan keganasan yang berasal dari leher rahim, serviks merupakan daerah yang menghubungkan rahim dan vagina," kata dia di Padang, Senin.
Menurutnya kanker serviks terjadi saat sel normal di serviks berubah menjadi sel kanker. Sel-sel tersebut bisa berubah menjadi lesi serviks. Tumor yang ganas nantinya berkembang jadi penyebab kanker serviks.
Gejala kanker serviks tidak selalu bisa terlihat dengan jelas, bahkan ada kemungkinan gejala tidak muncul sama sekali. Sering kali, kemunculan gejala terjadi saat kanker sudah memasuki stadium akhir.
Oleh karena itu, melakukan pap smear secara rutin penting untuk menangkap sel prakanker dan mencegah perkembangan kanker serviks, ujarnya
Ia mengemukakan nyeri panggul adalah salah satu gejala yang paling umum dari kanker serviks.
"Sayangnya, kanker serviks tahap awal biasanya tidak menimbulkan rasa sakit atau gejala sama sekali," kata dia.
Sementara beberapa ciri kanker serviks tahap lanjut yang dapat dirasakan, antara lain perdarahan di luar periode menstruasi, perdarahan setelah hubungan seksual, perdarahan pascamenopause, sakit atau tidak nyaman selama hubungan seksual.
Lalu keputihan dengan bau yang kuat, keputihan yang mengandung darah, buang air kecil menjadi lebih sering dan bercak di urine hingga tidak dapat buang air kecil.
"Kanker serviks yang diketahui telah berstadium lanjut dapat mengakibatkan kerugian bagi organ tubuh di sekitarnya dan dapat menyebabkan kematian," ujarnya.
Akan tetapi ia menyampaikan kanker ini masih bisa disembuhkan jika ditemukan sejak awal.
Maka dari itu sebenarnya terdapat kesempatan yang cukup lama untuk mendeteksinya melalui skrining dan menanganinya sebelum menjadi kanker serviks.
Penyebab kanker serviks lanjutnya, diketahui berasal dari Human Papilloma Virus (HVP) sub tipe onkogenik, terutama sub tipe 16 dan 18.
Ia menambahkan dengan mengetahui tahapan kanker sedini penting untuk membantu pengidapnya dalam menentukan jenis perawatan yang paling efektif.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Kanker serviks merupakan keganasan yang berasal dari leher rahim, serviks merupakan daerah yang menghubungkan rahim dan vagina," kata dia di Padang, Senin.
Menurutnya kanker serviks terjadi saat sel normal di serviks berubah menjadi sel kanker. Sel-sel tersebut bisa berubah menjadi lesi serviks. Tumor yang ganas nantinya berkembang jadi penyebab kanker serviks.
Gejala kanker serviks tidak selalu bisa terlihat dengan jelas, bahkan ada kemungkinan gejala tidak muncul sama sekali. Sering kali, kemunculan gejala terjadi saat kanker sudah memasuki stadium akhir.
Oleh karena itu, melakukan pap smear secara rutin penting untuk menangkap sel prakanker dan mencegah perkembangan kanker serviks, ujarnya
Ia mengemukakan nyeri panggul adalah salah satu gejala yang paling umum dari kanker serviks.
"Sayangnya, kanker serviks tahap awal biasanya tidak menimbulkan rasa sakit atau gejala sama sekali," kata dia.
Sementara beberapa ciri kanker serviks tahap lanjut yang dapat dirasakan, antara lain perdarahan di luar periode menstruasi, perdarahan setelah hubungan seksual, perdarahan pascamenopause, sakit atau tidak nyaman selama hubungan seksual.
Lalu keputihan dengan bau yang kuat, keputihan yang mengandung darah, buang air kecil menjadi lebih sering dan bercak di urine hingga tidak dapat buang air kecil.
"Kanker serviks yang diketahui telah berstadium lanjut dapat mengakibatkan kerugian bagi organ tubuh di sekitarnya dan dapat menyebabkan kematian," ujarnya.
Akan tetapi ia menyampaikan kanker ini masih bisa disembuhkan jika ditemukan sejak awal.
Maka dari itu sebenarnya terdapat kesempatan yang cukup lama untuk mendeteksinya melalui skrining dan menanganinya sebelum menjadi kanker serviks.
Penyebab kanker serviks lanjutnya, diketahui berasal dari Human Papilloma Virus (HVP) sub tipe onkogenik, terutama sub tipe 16 dan 18.
Ia menambahkan dengan mengetahui tahapan kanker sedini penting untuk membantu pengidapnya dalam menentukan jenis perawatan yang paling efektif.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021