Padang (Antara Bali) - Sekitar 80 dokter spesialis anak yang tergabung dalam Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dari seluruh Indonesia membahas masalah kesehatan ibu dan anak dalam sebuah seminar di Padang, 30 Juni hingga 1 Juli 2012.

"Dalam pertemuan itu akan dipaparkan secara luas permasalahan anak yang terjadi saat ini, termasuk kesehatan ibu yang melahirkan," kata Ketua IDAI Sumbar Dr Aumas Pabuti, SpA di Padang, Sabtu.

Permasalahan anak yang paling menonjol selama ini masih tingginya angka kematian bayi, kata Dr Aumas Pabuti, SpA di sela-sela seminar bertema "Meningkatkan Kualitas dan Jangkauan Pelayanan Kesehatan Anak Indonesia Melalui Dokter Anak dan Mencerdaskan Anak".

Secara nasional angka kematian balita, menurut Aumas Pabuti bayi, maupun neonatal terus menurun. Angka kematian balita menurun dari 97 pada tahun 1991 menjadi 44 per 1.000 kelahiran hidup (KH) pada tahun 2007 (SDKI).

Angka kematian bayi, menurun dari 68 menjadi 34 per 1. 000 KH pada periode yang sama. Angka kematian neonatal menurun dari 32 menjadi 19 kematian per 1.000 KH.

Sementara target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 adalah 32 /1.000 KH untuk Angka Kematian Balita dan 23 per 1.000 KH untuk angka kematian bayi. "Sedangkan kematian bayi di Sumbar masih 28 per 1000 kelahiran hidup," jelas Aumas Pabuti.

Berbagai ilmu yang dimiliki para dokter anak tersebut diaplikasikan ke tengah masyarakat. Tujuannya untuk menciptakan anak Indonesia yang cerdas dan sehat.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012