London (Antara Bali) - Warung yang didirikan dalam bentuk tenda yang luasnya tidak lebih dari 3X3 meter berfungsi sebagai ajang promosi tidak hanya wisata dan kuliner tetapi juga budaya Indonesia.
Staf Pensosbud KBRI-Bern, Budiman Wiriakusumah kepada ANTARA London, Kamis menyebutkan promosi Indonesia di Swiss lewat "Warung Tenda" dilakukan masyarakat daerah Swiss yang berbatasan dengan Jerman dan Austria yang selalu aktif berpartisipasi dalam cara yang digelar sejak 1994.
Dubes Indonesia untuk Konfederasi Swiss dan Keharyapatihan Liechtenstein, Djoko Susilo, menghadiri acara yang diadakan warga Indonesia St. Gallen dan menyapa pengunjung yang datang dari berbagai pelosok kota untuk mencicipi aneka macam kuliner Indonesia.
Dubes mengatakan peranan masyarakat Indonesia yang berdomisili di luar negeri mempromosikan kuliner, wisata dan budaya Indonesia cukup besar. Bahkan mereka berperan sebagai duta Indonesia berkat akses langsung dalam kehidupan bermasyarakat dengan penduduk setempat, ujarnya.
Kegiatan di kota St. Gallen, dikenal sebagai kota mahasiswa yaitu "Bergegnungstag", menjadi ajang komunitas International memperlihatkan budaya dan kesenian sebagai bentuk kesuksesan integrasi dalam masyarakat Swiss.(IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Staf Pensosbud KBRI-Bern, Budiman Wiriakusumah kepada ANTARA London, Kamis menyebutkan promosi Indonesia di Swiss lewat "Warung Tenda" dilakukan masyarakat daerah Swiss yang berbatasan dengan Jerman dan Austria yang selalu aktif berpartisipasi dalam cara yang digelar sejak 1994.
Dubes Indonesia untuk Konfederasi Swiss dan Keharyapatihan Liechtenstein, Djoko Susilo, menghadiri acara yang diadakan warga Indonesia St. Gallen dan menyapa pengunjung yang datang dari berbagai pelosok kota untuk mencicipi aneka macam kuliner Indonesia.
Dubes mengatakan peranan masyarakat Indonesia yang berdomisili di luar negeri mempromosikan kuliner, wisata dan budaya Indonesia cukup besar. Bahkan mereka berperan sebagai duta Indonesia berkat akses langsung dalam kehidupan bermasyarakat dengan penduduk setempat, ujarnya.
Kegiatan di kota St. Gallen, dikenal sebagai kota mahasiswa yaitu "Bergegnungstag", menjadi ajang komunitas International memperlihatkan budaya dan kesenian sebagai bentuk kesuksesan integrasi dalam masyarakat Swiss.(IGT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012